Kami menundukkan kepala di belakang pintu.
“Kita kalah, Ma,” bisikku.
“Kita telah melawan, Nak, Nyo, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.”
-Bumi Manusia (Pramoedya Ananta Toer), hal. terakhir-
Reaksi pertama? Nggak bisa menerima kenyataan. Berharap ini cuma mimpi dan aku akan segera terbangun, berharap ada yang salah dan seseorang akan meralatnya.
Ini bukan pertama kalinya aku mengalami yang namanya ‘kalah’ atau ‘gagal’, tapi rasanya belum pernah sesakit ini. Mungkin karena dari awal yang terpikir adalah menang, menang, dan menang. Aku sendiri nggak menyangka bisa sampai separah ini: nangis selama 1 hari 2 malam (berhenti kalau capek, habis itu nangis lagi), nggak makan dan nggak tidur dengan layak juga selama 1 hari 2 malam, badan lemas, maag kambuh, mata merah dan bengkak, masih terbawa aura perhitungan suara yang tegang, hati nggak tenang...
Tapi, setelah energi habis, air mata kering, mengikuti saran Hendra untuk ambil air wudhu-salat malam-tilawah buat menenangkan hati (Seumur-umur curhat sama orang, baru kali ini ada yang memberi saran seperti itu. But hey, it works! ), dan kumpul-kumpul lagi sama tim, akhirnya mulai bisa berpikir positif... Toh calon yang menang adalah orang yang kuanggap teman baik, sama seperti aku menganggap calon yang kudukung. Jadi nggak sakit-sakit banget. Lagipula, pasti ada hikmah di balik semua ini. Let’s think positive. Satu hal yang bikin aku puas, aku berhasil menang di kandang sendiri, and they appreciate me for that. Yah, something bigger might be waiting for me out there...
Lessons learned:
~ God works in His mysterious way. Dia punya rencana sendiri. Hal yang kita anggap baik untuk kita, mungkin sebenarnya buruk. Dan hal yang kita anggap buruk untuk kita, mungkin sebenarnya baik. –Al Qur’an surat Al Baqarah-
~ Segala sesuatu yang dilakukan dengan ikhlas dan disempurnakan dengan totalitas pasti akan memberikan dampak positif untuk diri kita sendiri dan orang lain. –Hendra-
~ Sang juara bukan orang yang selalu berhasil, tapi orang yang belajar banyak dari cobaan kecil. –Bobby-
~ Luruskan niat. Niat kita kan untuk kemahasiswaan ITB, bukan untuk mencari eksistensi atau kekuasaan. Jadi Presiden atau MWA cuma salah satu caranya. Kalau cara ini nggak berhasil, ya cari cara lain, yang penting niat itu bisa terwujud. -Someone di tim, lupa siapa-
~ Di ‘luar’ sana dunia jauh lebih kejam. Banyak yang saling menjatuhkan dan main kotor. I must learn to be tough if I want to survive. Anggap saja ini latihan. –Mama-
~ Kita belajar banyak bukan saat berhasil, tapi justru saat gagal. -Poppy-
~ Kalah menang itu biasa. -Andin, yang kapten tim basket sekaligus tim voli HMTL -
~ Jangan pernah lupa diri dan merasa ‘di atas angin’. Always prepare for the worst.
~ Segala sesuatu yang berlebihan itu nggak baik. Too much love will kill you, won’t it?
~ Jadi orang jangan terlalu ‘lurus’ lah. Kalau dipukul sekali, pukul balik 2 kali! (Lho?)
Terima kasih buat VIP (Very Important Persons) in my life: H E N D R A, A N D I N, dan M A M A. Thanks for being there when I was down. Nggak tahu gimana jadinya kalau nggak ada kalian. I'm so lucky to have you around...
Terima kasih buat Bobby, Gilang, promotor-promotor lain, semua tim sukses, dan nggak lupa 2.154 orang yang percaya memberikan suaranya untuk kami... Walaupun kami belum dapat kesempatan, tapi aku sudah belajar banyak di sini. This is priceless. Dan yang lebih penting, aku dapat sahabat dan keluarga baru...
Untuk mengetahui nilai
1 tahun
Tanyakan pada seorang siswa yang gagal dalam ujian kenaikannya
1 bulan
Tanyakan pada seorang ibu yang melahirkan bayi prematur
1 minggu
Tanyakan pada seorang editor majalah mingguan
1 hari
Tanyakan pada seorang buruh harian yang punya 6 orang anak untuk diberi makan
1 jam
Tanyakan pada kekasih yang sedang menantikan waktu bertemu
1 menit
Tanyakan pada seorang yang ketinggalan kereta
Tanyakan pada seorang yang selamat dari kecelakaan
1 milidetik
Tanyakan pada seorang yang memenangkan medali di Olimpiade
28 suara alias 0,6% suara
Tanyakan pada orang yang gagal memenangkan Pemilu
6 comments:
hohoho..
kekalahan menyedihkan banget yak. sumpah aq kesel banget. Tapi kenyataan kadang sering membuat kita menyadari, there are treasures and always in our precious life, if we can find it..
tatkraft!!
curhatan orang yg udah 2X kalah nih, huahaha...
tapi my, lama-lama gw jadi mikir:
yg penting bukan posisi apa yg gw punya, tapi apa yg bisa gw lakuin di apapun posisi gw.
dan seperti yg gw tulis, kita belajar banyak bukan saat berhasil, tapi justru saat menang. gw bersyukur bisa belajar banyak bgt.
semangat ah! =D
adiis,,
banyak yg menangis juga malam itu...
but, perjuangan tidak selesai karena kita kalah, sepakat!
keep spirit yaa
PS : i love ur writing, indeed
-15304080-
37degree.wordpress.com
thanx a bunch ya jeng, it means a lot to me...
@ army, 2 kali sakit ya? ishbiru, kan ada hikmah di balik ini semua
@ adis, kemenangan di mata Allah kan belum tentu dengan menangnya Gilang sebagai presiden & Bobby sebagai MWA wakil mahasiswa. Allah menguji iman hamba-Nya, kalau memang ingin berjuang, mau kalah-mau menang, ya pasti akan diperjuangkan.. :D
keep ur spirit up!!
btw, gw link ya.. thx
yup yup, keep our fighting spirit!
=D
Post a Comment