16.12.07

Cerita Hari Ini

LPJ akhir tahun ditunda. Kuota 100 orang anggota nggak terpenuhi.

Kesal rasanya. 3 minggu terakhir aku kerja ekstra keras dari biasanya: membereskan proker yang tersisa, merekap kerjaan selama setahun, menganalisis hasilnya, rapat sama staf, rakor BP... Tapi, aku juga nggak mau kalau pertanggungjawabanku cuma disaksikan 70an anggota (jumlah yang datang hari ini).

Kultur, lagi-lagi yang dijadikan kambing hitam. "Mau gimana lagi, HMTL dari dulu emang kaya gini." Aduh, kok pasrah banget sih.

Setelah rapat ditutup (keputusannya: LPJ ditunda sampai Januari), di tengah-tengah massa himpunan yang masih berkumpul di ruangan 9009, tiba-tiba datang perasaan ingin menangis yang sama sekali nggak ada hubungannya sama LPJ atau himpunan.

Bingung. Sayang. Sebal. Nggak yakin. Takut. Khawatir. Bingung. Ingin semua berakhir. Nggak mau semua berakhir. Bingung. Sayang. Sayang BANGET.

Bingung.

And I'd give up forever to touch you
'Cause I know that you feel me somehow
You're the closest to heaven that I'll ever be
And I don't want to go home right now

And all I can taste is this moment
And all I can breathe is your life
'Cause sooner or later it's over
I just don't want to miss you tonight
-Iris (Goo Goo Dolls)-

Lagu ini pernah ku-post sebelumnya, tapi kali ini bagian yang di-bold beda. Lagu ini, selalu jadi lagu yang tepat kalau suasana hati lagi mellow seperti hari ini.

It's over means it's over, but I don't want it's over. Not now. Please tell me, it's not over yet...

15.11.07

Hore... Blog Baru!

Let me call myself... a journalist and writer in progress. Karena selama ini tulisan-tulisan yang pernah kubuat kurang terarsipkan dengan baik, jadi aku bikin blog ini khusus buat tulisan-tulisanku yang bersifat feature dan yang sudah pernah dipublikasikan. Ada juga cerita di balik setiap tulisan. Buka ya!!!

5.10.07

Hmm...

Hanya ada kami berdua di ruangan yang biasanya selalu ramai itu. Malam memang sudah larut. Dan kami masih saja meneruskan diskusi kami, dengan notes yang sudah dipenuhi berbagai catatan ini-itu di hadapan kami. Ah, kalau bukan dia, pasti aku sudah memilih untuk pulang... Beberapa kali tangan kami tidak sengaja bersentuhan, mengirimkan getaran-getaran aneh ke dadaku. Atau tatapan matanya yang tajam bertabrakan dengan mataku. Aku sudah tidak bisa berkonsentrasi lagi pada kata-katanya tentang rencana organisasi ke depan. Dia sadar tidak ya, dari tadi aku memperhatikannya? Dia malah beberapa kali sengaja menyentuh bahu atau kakiku saat bercanda. Tidak tahukah dia, itu membuat jantungku berdegup lebih kencang? Sekarang dia mendekat, untuk melihat notes yang sedang kutulisi. Wajahnya cuma beberapa senti dariku. Aku sampai bisa mencium aroma maskulin tubuhnya. Ah, tapi dia memang selalu wangi... Aku sudah tidak tahan lagi. Kuulurkan tanganku untuk menyentuh wajahnya. Dia nampak terkejut karena perbuatanku yang tiba-tiba itu. Aku tetap menatap ke dalam matanya. Lalu, pelan-pelan sekali, aku mendekatkan wajahku padanya. Dia juga mendekatkan wajahnya pelan-pelan. Bibir kami mulai bersentuhan. Hmm... bibirnya terasa lembut di bibirku. Nikmat. Tanganku mulai menyusuri setiap senti rambut ikalnya, lehernya, bahunya, dadanya yang bidang... Lalu kubuka kancing kemeja lengan panjangnya satu per satu. Aku membiarkan tangannya menyusup masuk ke dalam t-shirt-ku. Nafas kami mulai tidak beraturan. Pelan-pelan, kudorong tubuhnya sampai terbaring di lantai. Dia merengkuhku ke dalam pelukannya. Hangat. Sekarang aku sudah berada di atas tubuhnya. And the rest is history...

Gawat, gawat, gawat. Kenapa setiap ada dia, pikiranku selalu ke arah 'sana'? Padahal lagi puasa!

13.9.07

"Dis, gue bangga sama lu..."

Dari semua yang pernah dikatakan orang padaku, kata-kata itulah yang paling kusukai. Ada sensasi tersendiri saat mendengarnya. Bisa bikin orang lain bangga? Wah...

Selama 5 hari kemarin, kebetulan sekali ada 3 orang yang mengatakannya padaku. Orang pertama mengatakannya di forum, kemudian menyampaikannya lagi lewat SMS. Yah, bukan cuma buatku sih, tapi buat orang-orang yang selama ini sudah membantu dia. Sangat normal, malah kebangetan kalau dia nggak bilang apa-apa. Tapi tetap saja senang... : Orang kedua menyampaikannya lewat SMS, saat kami sedang membicarakan orang pertama ini. Masalahnya, dia bukan tipe orang yang akan mengatakan hal-hal semacam ini, hihi... Nggak nyangka. Orang ketiga, salah satu teman baikku, mengatakannya di sela-sela perdebatan kami. Padahal sebelumnya kami belum pernah berdebat tentang apapun lho...

Terima kasih semuanya, aku JANJI akan bikin kalian lebih bangga lagi! :)

10.8.07

15 Hari Jadi 'Kahim'

Selama 15 hari kemarin (26 Juli-9 Agustus) aku menggantikan Jack yang mesti pulang kampung karena adiknya nikah (iya, adik, adik kandung). Cukup banyak yang mesti kukerjakan, walaupun semuanya lebih ke hal-hal yang sifatnya teknis, seperti:
-Menandatangani beberapa proposal, surat dan sertifikat
-Mendelegasikan orang buat menghadiri undangan-undangan yang masuk, ada juga beberapa undangan yang kuhadiri sendiri
-Menerima tamu dan roadshow
-Ikut rapat-rapat di himpunan (terutama rapat kaderisasi), memberi masukan kalau diminta
-Meng-handle beberapa urusan PMB, jadi contact person HMTL
-Meng-handle beberapa urusan Lustrum prodi
-Meng-handle beberapa urusan training softskill FTSL, termasuk ikut rapat sama dosen-dosen
-Mengawasi renovasi himpunan (sekarang kami punya langit-langit dan warna tembok baru lho!)
Di samping masih harus menjalankan proker-proker departemenku sendiri.

Such a tiring fortnight... Capeknya sih bukan capek fisik, but worse: capek mikir. Lagipula malas juga mesti sering-sering ke himpunan saat libur begini, kan lebih asyik jalan-jalan atau malas-malasan di rumah. Salut deh buat para kahim dan ketua organisasi lainnya yang harus melakukan tugas-tugas seperti itu kira-kira setahun…

Orang bijak bilang, setiap proses yang kita lewati harus diambil hikmahnya. Cukup banyak pelajaran yang kuambil selama jadi ‘kahim’. Lagipula anggap saja ini penebusan karena selama 1,5 tahun pertama masuk himpunan aku bukan anggota yang baik. Ternyata seru juga ya jadi kahim: banyak yang mencari, bisa menyuruh-nyuruh orang, omongan selalu didengar…

Dan akhirnya, setelah 15 hari, Jack pulang, bawa oleh-oleh! ^_^

3.7.07

This Beautiful Place...


Harusnya jadi tempat KP (Kerja Praktek)-ku liburan ini, seandainya nggak ada peraturan menyebalkan itu, hiks… T_T

Keterangan foto:
1: Bendungan Sutami, Malang, Jawa Timur. Salah satu bendungan di WS (Wilayah Sungai) Brantas yang dimanfaatkan antara lain sebagai pengendali banjir 50 tahunan di sungai utama, pengairan sawah, pembangkit listrik tenaga air, sumber air baku untuk PDAM dan industri, dan rekreasi.
2: Cerobong untuk mengatur tekanan air.
3: Stasiun Pemantau Kualitas Air secara online milik Perum Jasa Tirta. Jadi kalau ada polutan yang masuk ke perairan bisa langsung ketahuan, hebat ya? Sekaligus sebagai pengukur tinggi permukaan air untuk pengendalian banjir.
4: Spillway, untuk mengalirkan kelebihan air ke Sungai Brantas biar air nggak meluap.
5: Jalan di sisi waduk saat hujan. It’s just so beautiful!



"I LOOOVEEE THIS PLACE!!!"

19.6.07

Sungai Cikapundung dan Masyarakat Sekitarnya*


*untuk EVIRO edisi 4 (coming soon!)


Apa yang ada di benak anda ketika mendengar kata ‘sungai’? Perairan dengan arus tenang yang bersih, jernih, dan banyak ikan-ikan kecil yang berenang? Begitulah kondisi Sungai Cikapundung beberapa puluh tahun yang lalu. “Dulu sungai ini bersih banget, ada engkang (sejenis hewan air-red), saya juga suka berenang di sini,” aku Pak Agus, yang tinggal di tepi Sungai Cikapundung sejak tahun 1942, tepatnya di RT 9 RW 15, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Bandung.

Tapi lihatlah kondisi Sungai Cikapundung kini. Anak Sungai Citarum ini sudah sangat tercemar, terutama karena di tepinya berdiri pemukiman penduduk yang padat, contohnya di Kelurahan Tamansari tersebut. Airnya berwarna coklat keruh, dan banyak sampah di mana-mana. Saat saya melakukan observasi ke sana, seorang ibu tanpa ragu-ragu menumpahkan seluruh isi tempat sampahnya ke sungai, menambah kotor sungai yang tadinya sudah kotor. Kondisi ini diperparah oleh pipa-pipa dari kamar mandi penduduk yang menyalurkan air buangan langsung ke sungai. “Memang nggak ada aturan tiap warga harus bikin septic tank, jadi ya langsung dibuang ke sungai aja,” kata Pak Agus. Hal senada juga dikatakan oleh Bu Atik, yang tinggal tidak jauh dari Pak Agus. “Rumah-rumah di sini terlalu berdempet-dempet, nggak memungkinan buat bikin septic tank di bawah tanah.”

Sanitasi lingkungan yang demikian buruknya, tentu saja selain tidak nyaman sebagai lingkungan tempat tinggal juga potensial untuk mendatangkan berbagai penyakit, seperti diare, demam berdarah, typhus, TBC, dan lain-lain. Terutama pada musim hujan. Warga sudah terbiasa dengan luapan air sungai yang menggenangi rumah mereka setiap musim hujan. Padahal air tersebut sudah tercemar oleh air buangan, kadang-kadang juga membawa sampah. Pada musim kemarau keadaan tidak lebih baik. Karena kecilnya debit air yang mengalir, sampah jadi tertahan di badan sungai, akibatnya banyak nyamuk, lalat, dan tercium bau busuk.

Warga mengakui kurangnya perhatian Pemerintah. “Dulu waktu mau Peringatan Konferensi Asia Afrika, ada kegiatan bersih-bersih sungai, tapi setelah itu ya nggak ada lagi, sungainya kotor lagi,” kisah Bu Atik. Kalaupun ada perhatian, datangnya dari LSM KUJBS (Koalisi untuk Jawa Barat Sehat) yang memberi penyuluhan pada warga supaya tidak membuang sampah ke sungai. Namun demikian, masih ada saja warga yang bandel. “Susah juga sih, habis kalau retribusi kebersihan belum dibayar, sampah nggak diambil-ambil sama petugas kebersihan, padahal warga sini kebanyakan dari golongan menengah ke bawah, kadang kalau lagi nggak punya uang bingung juga, makanya sampahnya dibuang ke sungai aja,” kisah Bu Atik lagi.

Dapat kita simpulkan bahwa gaya hidup masyarakat sekitar Sungai Cikapundung yang tidak ramah lingkungan tersebut bukan karena ketidaktahuan mereka, tetapi karena tidak ada pilihan lain. Lagi-lagi, uang yang jadi masalah.

Saat ditanya harapannya, Pak Agus berkata bahwa ia ingin Sungai Cikapundung bisa kembali seperti dulu lagi. Ia sendiri tidak keberatan kalau dibuat peraturan yang ketat megenai kebersihan Sungai Cikapundung. “Misalnya yang buang sampah di sungai didenda.” Sedangkan Bu Atik menjawab, “Wah, saya mah pinginnya pindah aja dari sini, ha… ha…”

12.5.07

Because You're Worth It...

-sebuah coretan nggak penting yang ditemukan di sela-sela catatan kuliah-

What’s wrong with my tongue?
These words keep slipping away
I subtle, I stumble
Like I’ve got nothing to say

‘Cause I’m feeling nervous
Trying to be so perfect
‘Cause I know you’re worth it
You’re worth it
-Things I’ll Never Say
(Avril Lavigne)-

Maaf, aku nggak bisa jadi "supergirl" seperti yang kamu harap. Habis, kalau ada kamu, aku malah jadi nggak tahu mesti ngomong apa dan ngapain. Maybe it’s simply because you’re worth it and it makes me lose my mind when you’re around…

Kulap lagi dong… (tapi kali ini bawa oleh-oleh ya ^_^)
Jadi cakahim lagi dong… (nggak nyangka kamu nggak menang…)
Sakit lagi dong… (eh, yang ini jangan ding!)
Biar ada alasan buat sms atau telepon kamu, hi… hi…

 
design by suckmylolly.com