16.12.08

Cobalah Mengerti

Cobalah mengerti keinginanku yang sederhana ini.

Aku cuma ingin mengerahkan segenap waktu, pikiran, dan tenagaku untuk kamu, untuk kita. Menjadi bagian dari hari-harimu yang sibuk. Menjadikan keberhasilanmu, keberhasilan kita, adalah prioritas. Menjadi orang yang selalu bisa kamu andalkan. Berkata "Ya" untuk hal-hal yang kamu minta, bahkan melakukannya duluan sebelum kamu minta. Diam-diam membantumu dan berdoa untukmu. Menunjukkan respek padamu sebagai pemimpinku. Duduk berdua denganmu, berbagi banyak hal yang biasanya diakhiri dengan kamu mengepalkan tangan atau menepuk bahuku, menyemangatiku. Mendiskusikan hal-hal serius, lalu tertawa bersamamu. Mengingatkanmu hal-hal kecil yang seringkali terlupa akibat kesibukanmu, seperti makan siang atau mengumpulkan tugas yang sudah deadline. Berdiri tepat di belakangmu dan berkata tanpa perlu bersuara, "Aku ada", dan tetap di sana saat masa-masa sulit tiba, saat tekanan datang dari sana-sini. Dan akhirnya, mendengar kata "Bangga" dan "Terima kasih" itu keluar dari mulutmu, dan rasanya semua lelahku terbayar.

Seperti dulu.

Tidak bisakah, kita mengulanginya?

15.12.08

Segelas Air Putih


Aku haus. Benar-benar haus.

Tapi aku tidak mau air putih. Air putih terlalu sederhana buatku dengan segala ego ini. Aku mau anggur mahal dalam botol yang mewah. Yang rasanya memabukkan. Yang bisa memberi kesan 'wah'. Tidak peduli berapa uang yang harus kukeluarkan untuk sebotolnya. Tidak peduli walaupun aku hanya bisa menyicip seteguk, tidak bisa memiliki semuanya. Tidak peduli walaupun aku harus mengorbankan banyak hal.

Segelas air putih tersaji di meja. Tidak kusentuh, kubiarkan saja di sana. Aku pergi mencari seteguk anggur mahal. Toh air putih itu akan tetap di sana, menungguku, menawarkan kesejukan dan kesegarannya untukku.

Tapi ternyata seseorang telah mengambil segelas air putih itu. Dan sekarang, kenapa aku justru merindukan kehadirannya?
Segelas air putih yang menyembuhkan dahaga.
Segelas air putih yang menyejukkan.
Segelas air putih yang sederhana...



-Ditulis setelah kebetulan bertemu seseorang, yang kebetulan sedang bersama seseorang yang lain lagi, A A A R R G H ! ! ! Tapi ya sudahlah, hahaha...-

1.12.08

...

Having a lack of passion to write lately. Something I usually get passionate about. Something that always been my deepest obsession. Don't know how or why.

Pathetic...

11.11.08

Quote of the Day


"For me, a perfect chocolate bar should be bitter sweet, not all sweet, and certainly not all bitter, for then you lose all the fun." -Grow A Day Older, Rectoverso (Dee)-

And so is life. Just enjoy every bite of it! :D

31.10.08

Wisuda Kali Ini (Part II: Oktober 2008)

Another graduation day. Selamat buat para wisudawan:

~ Sahabat-sahabat SEQUEL (ini nama angkatan TL 2004-red) yang saya beri bunga: Christy, Nova, dan Miranti. Juga Ayi, Iin, Bunga, dan Ade. Mereka ini teman duduk bareng saat kuliah, ngerjain tugas bareng, belajar bareng, makan siang bareng, ketawa-ketiwi, ngegosip, foto-foto narsis, ngeceng, jalan-jalan, hunting tempat makan, shopping, nginep bareng, curhat, nangis-nangis, berbagi mimpi, saling support... Wow, we've been through a lot of things... Juga 29 SEQUEL lain yang nggak saya beri bunga, tapi percaya deh, kalian juga sangat spesial buat saya.

Empat tahun ternyata sebentar ya. Rasanya baru kemarin kuliah TPB dan MPAM bareng kalian. Hmm... isn't it funny how time flies?

Guys, it's kinda hard letting you go. Terutama sebagai pihak yang 'ditinggal'. jadi ingat puisi yang dibacakan Bos waktu syukwis HMTL, yang sempat kami banjir air mata: :((

Kini, pundak-pundak itu mulai berbalik
Dan hendak meninggalkanku dengan sisa kenangan yang ada
Ingin rasanya kurengkuh dan kupeluk erat pundak-pundak itu

Tanpa hendak kumelepasnya
But hey, I have to move on with my own life! Terima kasih buat segalanya selama empat tahun ini. Jangan bersedih, jangan ada air mata lagi, karena perpisahan ini bukan berarti berakhirnya pertemanan kita. Ini memang fase hidup yang harus kita lalui. Ini fase hidup yang bisa mendewasakan kita. Semua tawa, senyum, canda, ceria, cinta, haru, dan cerita dalam kebersamaan kita biar jadi sesuatu yang manis untuk dikenang kelak...

Ingatlah selalu, lagu yang kita nyanyikan bareng-bareng waktu performance angkatan:
If you feel lost
And on your own
And far from home
you're never alone, you know
Just think of your friends
The ones who cares
They all will be waiting there
With love to share
And your heart will lead you home
-Your Heart Will Lead You Home (Kenny Loggins)-

Buat 66 SEQUEL yang masih berkutat sama Tugas Akhir, Kerja Praktek belum beres, masih sibuk sama tugas kuliah, masih pusing habis UTS... S E M A N G A T ! ! !

~ Sobat Bolang: Gilang (GD 2004, presiden Bolang, presiden saya hahaha...) dan Alfi (FT 2004, mantan ketua HMFT, ketua promotor Bolang). Dua orang ini inspiring in their own way. Saya belajar banyak dari mereka.

Buku testi yang saya, Essa, Radit, dan sobat-sobat Bolang buat untuk mereka


~ Seseorang dari masa lalu: si 'Jerk' yang saya maksud di sini. Did I disappoint you? Did I displease you? Did I hurt you? Did I break your heart into pieces? Ouw, so sorry. But that's just what you did to me. May I call this 'sweet revenge'?

Huh, ternyata lulus sekarang kamu. Katanya masih betah di kampus. Katanya kalau sudah lulus tuntutannya jadi beda.


~ Dan semua teman-teman saya yang lain...

C O N G R A T S T O Y O U A L L ! ! !

Selamat berjuang di kehidupan pasca kampus. And hope this friendship will never end, OK? ;;)

Oh ya, kalau sebelumnya saya berada dalam tahap saya-takut-semua-orang-sudah-berlari-jauh-meninggalkan-saya, sekarang sudah selangkah lebih maju. Walaupun saya belum mulai berlari, at least saya sudah tahu garis finish mana yang saya tuju. Semoga wisuda part III (Maret 2009 nanti) adalah wisuda saya. Amin amin amin!

20.10.08

Oh No, Not Again!

Please, saya sudah capek. Capek memaklumi kamu. Capek bersikap permisif kepadamu. Capek menutupi kesalahanmu.

Bukankah keputusan ini kamu sendiri yang ambil? Rasanya kita sudah sama-sama dewasa. Harusnya kamu bisa bersikap seperti seorang yang dewasa.

Asal kamu tahu, saya juga punya masalah. Siapa sih yang tidak? Kalau tidak mau punya masalah, tidak usah hidup lah!


Maaf, tapi saya sudah kehilangan respek padamu. Saya tidak mau kamu pimpin.

Kamu tahu kan karakter saya. Jadi please, jangan membuat saya merasa bersalah dan bertanggung jawab. Jangan membuat saya terpaksa mengambil alih kendali. Jangan membebani saya...



-saya lagi kesal karena (lagi-lagi) harus jadi PJS Menteri-

15.10.08

RUU Pornografi vs RUU APP

Pertama-tama, saya permisi dulu kalau-kalau tulisan ini dianggap vulgar atau kurang sopan.

RUU APP (Anti Pornografi dan Pornoaksi) yang sempat dilupakan orang mulai terdengar gaungnya lagi akhir-akhir ini. Pertama kali mendengar RUU ini (tahun 2006 kalau tidak salah), saya bingung. Harga BBM naik terus, harga sembako selangit, korupsi merajalela, hutang luar negeri menumpuk, banyak anak putus sekolah, banyak anak busung lapar, aset negara diprivatisasi pihak asing, emisi gas rumah kaca makin tidak terkendali, kok sempat-sempatnya para wakil rakyat yang duduk di DPR itu membahas paha dan dada perempuan. Apa tidak lebih baik biaya untuk pembahasan RUU ini dialokasikan untuk hal lain yang lebih krusial dan lebih konkret? Tapi ya sudahlah, sebagai warga negara yang baik saya manut saja. Masa mau mengkudeta pemerintah atau mengungsi ke luar negeri? :D

Sekarang RUU APP sudah direvisi menjadi RUU Pornografi. Dibanding RUU APP, RUU Pornografi ini terasa lebih longgar. Kalau RUU APP cenderung melarang segala bentuk pornografi, RUU Pornografi cenderung mengatur pornografi. Dulu, saya termasuk golongan yang kontra terhadap RUU APP. Kalau saya cermati sekarang, draft RUU Pornografi ini sudah jauh lebih baik dibanding draft RUU APP yang super ‘geje’ alias ‘ga jelas’. Tapi masih ada beberapa cacat:

1. Definisi pornografi sendiri belum jelas
Ingat, "...atau bentuk pesan komunikasi lain melalui berbagai bentuk media komunikasi..." bisa berarti apapun, lho!Oh ya, saya jadi kepikiran, dalam draft ini banyak istilah seperti senggama, alat kelamin, telanjang, anal seks, dan oral seks. Bagaimana ya kalau ada orang yang pikirannya saking ngeresnya mendengar kata-kata itu saja bisa terangsang? Berarti RUU Pornografi juga harus dimusnahkan dong! :)):)):))

2. Mendiskriminasi perempuan
“Kami, kaum perempuan, selalu saja dicurigai sebagai mesin perusak masyarakat bila berusaha membebaskan tubuh, pikiran, dan perasaan dari perangkap nilai dan sistem sosial yang menjadikan kami manusia kelas dua, Second Sex kata Simone de Beauvoir. Kami ingin keluar dari harga mati bahwa perempuan adalah lubang rahim di dalam perut. Kami ingin keluar dari jeratan tubuh biologis ini. Mengakui tubuh keperempuanan kami, dan bebas menentukan apa saja masa depan tubuh, pikiran, dan perasaan kami. Inilah yang sebenarnya ditakuti kekuasaan politik, sosial, budaya, dan laki-laki.”
-Bulan Jingga dalam Kepala (M. Fadjroel Rachman) hal.242-


Walaupun RUU ini bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi perempuan seperti tercantum dalam Pasal 3, saya takut dalam prakteknya perempuan Indonesia akan (makin) terdiskriminasi. RUU ini berangkat dari paradigma sesat bahwa seakan-akan perempuanlah yang menjadi penyebab kerusakan moral negeri ini.

Oh, come on! Laki-laki yang tidak bisa mengontrol syahwatnya, kok perempuan yang disalahkan? Ini kan tidak masuk akal! Lihat saja di Arab Saudi. Perempuan di sana bajunya tertutup semua, tapi TKW Indonesia banyak yang diperkosa. Tanya kenapa? Lihat juga di Bali.Turis-turisnya bebas berbikini bahkan topless di pantai, lukisan dan patung perempuan telanjang di mana-mana, apa perempuan Bali jadi pada diperkosa?

Ibaratnya kalau ada orang punya permata, tentu saja dia akan menjaga permata itu sebaik-baiknya. Mana ada sih orang waras yang mau barang berharganya dicuri? Tapi yang namanya maling ya pasti akan mencari celah untuk mencuri. Kalau sudah begitu, apa si pemilik permata yang disalahkan?

Saya juga perempuan, punya agama, punya orangtua, punya moral. Yakinlah bahwa semua perempuan yang punya agama, punya orangtua, punya moral, tidak akan mengumbar seksualitasnya. Kami ingin perlindungan, tapi tidak dengan cara yang diskriminatif. Kalau mau benar-benar melindungi perempuan, pertegas tuh undang-undang kekerasan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, dan human trafficking!

3. Memasung kreativitas dalam seni
Dalam RUU ini sebenarnya sudah ada pengecualian untuk seni dan budaya, tapi masih belum jelas juga.
seperti tercantum dalam Pasal 4 ayat (1).

Contoh lain lagi adalah majalah Playboy Indonesia. Menurut saya, foto-foto di majalah ini artistik dan tidak vulgar sama sekali. Artikel-artikelnya pun berbobot. Tapi kenapa pada awal penerbitannya banyak pihak yang menentang? (Sayangnya, orang-orang yang katanya mau menjaga moral bangsa itu malah melakukan tindakan anarkis dengan melempari kantor majalah Playboy dengan batu. Huu... munafik!). Tabloid yang memuat foto perempuan berbikini ngangkang dengan tampang mesum, yang beredar bebas dengan harga murah sehingga anak SD bisa membelinya dengan mudah malah tidak diapa-apakan. Hm... saya jadi curiga ada permainan pihak tertentu.

Oh ya, juga tidak ada penjelasan kalau ada barang/kegiatan seni yang mengandung unsur pornografi, apakah seluruhnya harus dihilangkan atau hanya bagian yang mengandung unsur pornografi itu saja.

Masih ada lagi nih:

Pasal 8: Setiap orang dilarang dengan sengaja atau atas persetujuan dirinya menjadi objek atau model yang mengandung muatan pornografi.

Pasal 9: Setiap orang dilarang menjadikan orang lain sebagai objek atau model yang mengandung muatan pornografi.
Ini, selain memasung kreativitas dalam seni juga mengekang kebebasan pribadi. Bagaimana kalau untuk konsumsi pribadi dan tidak disebarluaskan? Khusus untuk Pasal 9, bagaimana kalau orang lain yang dijadikan objek itu tidak keberatan atau tidak tahu (dan tidak akan tahu karena tidak akan disebarluaskan)? Lalu bagaimana dengan karya sastra yang tidak menampilkan si objek secara eksplisit? Biasanya, karya sastra yang memuat adegan seks dibuat penulisnya berdasarkan imajinasinya, yang objeknya adalah dia sendiri atau orang dekatnya.

4. Prakteknya
Karena kerancuannya, saya takut dalam pelaksanaannya RUU Pornografi malah cuma akan melahirkan ‘polisi-polisi moral’ yang sok suci dan membuka peluang bagi oknum aparat yang kurang bertanggung jawab untuk... ehm, you know lah. Terutama karena adanya bagian Peran Serta Masyarakat (Pasal 21-23). Saya takut rezim Taliban akan dimulai di Indonesia! Saya takut kasus majalah Playboy akan terulang!

Jadi... S A Y N O T O P O R N !
Tapi saya juga belum sepenuhnya pro terhadap RUU Pornografi. Kecualiii... kalau ada revisi. Tapi pada prinsipnya saya tetap pada pendapat saya yang pertama di atas: masih banyak hal lain yang perlu diprioritaskan, wahai para wakil rakyat!

Oh by the way, tulisan saya yang ini dan ini masuk kategori pornografi nggak ya? Well, I was just trying to be honest while most people are being hypocrite...

Sekali lagi, maaf kalau tulisan ini dianggap vulgar atau kurang sopan. It’s just my humble opinion. Since it’s my blog, and it’s my prerogative to write anything I want here. Hidup citizen journalism!

Pasal 1: Pornografi adalah materi seksualitas yang dibuat oleh manusia dalam bentuk gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, syair, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan komunikasi lain melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang dapat membangkitkan hasrat seksual dan/atau melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat.
Hal yang dapat membangkitkan hasrat seksual itu kan berbeda-beda tergantung setiap individu. Bagaimana kalau ada yang hasrat seksualnya bangkit gara-gara melihat bibir tebal Angelina Jolie? Apa setiap foto Angelina Jolie yang beredar di Indonesia bibirnya harus di-blur? Seorang teman laki-laki pernah mengaku, kalau melihat perempuan pakai kain batik dia seringkali berimajinasi lilitan kainnya itu lepas satu per satu. Apa perempuan tidak boleh pakai kain seperti itu lagi? Saya sendiri, jujur nih, bisa turn on gara-gara laki-laki yang badannya tegap, agak kurus, dan tangannya cukup berotot. Nah lho!

Lalu, melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat itu masyarakat yang mana maksudnya? Kita kan hidup di tengah masyarakat yang plural.

Iya, saya tahu sebagai manusia kita telah dikaruniai akal untuk berpikir, untuk membedakan yang mana yang baik dan yang mana yang buruk sesuai konteksnya, tapi ada baiknya hal-hal di atas diperjelas supaya tidak menimbulkan multitafsir.
Pasal 14: Pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan materi seksualitas dapat dilakukan untuk kepentingan dan memiliki nilai:
a.seni dan budaya;
b.adat istiadat; dan
c.ritual tradisional.

Penjelasan: Yang dimaksud dengan "materi seksualitas" adalah materi yang tidak mengandung unsur yang dapat membangkitkan hasrat seksual dan/atau tidak melanggar kesusilaan dalam masyarakat, misalnya patung telanjang yang menggambarkan lingga dan yoni.
Wah wah, nilai seni dan budaya itu parameternya apa? Lagi-lagi... multitafsir!

Menurut saya sih, asal hal-hal yang berbau seksualitas itu dikemas dengan artistik dan tidak vulgar tidak masalah. Toh seksualitas bukan aib. Contohnya film Babel (an Academy Award winning movie yang dibintangi Brad Pitt). Di film itu ada adegan anak laki-laki (kira-kira 13 tahun) di Timur Tengah (maaf) masturbasi setelah mengintip adik perempuannya ganti baju, si adik (kira-kira 11 tahun) yang setelah tahu diintip kakaknya malah sengaja membuka jilbab dan bajunya satu per satu, dan remaja perempuan (kira-kira 17 tahun) di Jepang yang telanjang (yup, totally naked) dan menggoda beberapa laki-laki dewasa sebagai bentuk pemberontakan dan pencarian jati dirinya. Kalau merujuk pada RUU Pornografi film ini seharusnya dilarang karena memuat masturbasi dan ketelanjangan seperti tercantum dalam Pasal 4 ayat (1). Tapi menurut saya ini sama sekali bukan pornografi. Kalau dicermati, ada nilai sosial dalam ketiga adegan tersebut.

Contoh lain adalah kutipan novel ini.
"Di tengah mimpinya kuda putih itu datang membangunkan. Dengan matanya makhluk cantik itu berkata. Sesuatu yang tak ia mengerti. Tapi sesuatu yang menguak keinginan di dalam dirinya. Pelan-pelan ia menjadi berani, untuk menakjubi tubuh betina itu dengan tangannya. Seperti yang dilakukan Sang Tuan si penunggang. Lalu ia beranikan diri menakjubi dengan kakinya. Dan seluruh tubuhnya. Ia telah berada di atas kuda itu sekarang, meski dengan susah payah dan gemetar yang sangat, tubuhnya tidak tegak, melainkan runduk memeluk leher dan menghirup hangat surai. Kuda putih itu membawanya. Gulung gemulung. Di antara jerami."
-Bilangan Fu (Ayu Utami), hal.336-


Ini sebenarnya adegan seks pemuda 17 tahun dengan ibu tirinya. Kalau merujuk pada RUU Pornografi tulisan ini juga seharusnya dilarang karena memuat persenggamaan

25.9.08

Fiuhh...

Akhirnya, semua tentang Kerja Praktek saya beres sudah. Dulu, saya pikir yang namanya Kerja Praktek nggak akan seribet ini. Sampai molor satu semester. Karena topiknyakah? Karena dosen pembimbingnyakah? Karena saya malaskah? :P

Yang jelas, selain ucapan terima kasih resmi yang ada di laporan, saya mau berterima kasih buat:
~ Mama, Mama, dan Mama. I can never thank you enough.
~ Sonny yang sudah mengantarkan ke rumah dosen pembimbing, juga somehow memberi saya pencerahan. Thanks a lot, dude!
~ Reswa, Kak Rian, dan Andin yang membantu menyusun kata-kata dalam Bahasa Inggris.
~ Sahabat-sahabat saya yang lain yang pernah menyemangati walaupun cuma sekilas: Edo, Boma, Aji, Essa, Shana, Sonny (lagi), dan Christy. It means a lot to me.
~ Anak-anak TL 2005: Ila dan Rina (partner presentasi, yang sekarang sudah di Jepang), Okta dan Dinda (teman sesama dosen pembimbing).

Ditunggu lagi supply bantuan dan semangatnya buat TA! :D:D:D

16.9.08

TA, Here I Come!

Dan hal paling pertama yang harus diputuskan sebelum mengerjakan TA adalah: topik! Dengan menimbang dan mengingat hal-hal berikut:
[X] Saya sangat tertarik dengan pengelolaan sampah, dari segi teknis maupun manajemennya.
[X] Saya nggak pernah mengambil mata kuliah pilihan udara, jadi nggak mungkin mengambil topik TA tentang udara.[X] Saya nggak mau melakukan penelitian laboratorium. Penelitian laboratorium berarti harus standby di tempat yang sama (baca: laboratorium) seharian, selama berbulan-bulan, mengulang pekerjaan yang sama, harus super teliti, kalau ada yang salah harus diulang dari awal, A A A R R G H !!! Saya sudah muak gara-gara praktikum Pengolahan Limbah Industri semester lalu! Kalau prosesnya fisika saya masih mau, tapi kalau proses kimia dan biologi saya angkat tangan.[X] Saya tertarik melakukan penelitian lapangan (bukan penelitian laboratorium), karena basically saya suka jalan-jalan.[ ] Saya suka kuliah yang berhubungan dengan desain distribusi atau jalur (bukan desain instalasinya), seperti Plambing, Penyediaan Air Minum, Drainase, dan Penyaluran Air Buangan.[ ] Saya lumayan suka menggambar di AutoCAD.
[X] Saya nggak mau bikin desain instalasi pengolahan air limbah atau air minum, apalagi kalau harus penelitian dulu buat uji karakterisasi. KP saya tentang evaluasi instalasi pengolahan air limbah laboratorium, dan laporannya saya tunda-tunda terus karena nggak suka topiknya (alasan... :P )
[X] I’m basically not a computer person, jadi nggak mau TA tentang permodelan.
[X] Saya nggak mau berhubungan dengan pasar, limbah rumah sakit (limbah medis), limbah domestik, atau daerah dengan poor hygiene. Yeah, call me spoiled brat.

[X] Saya mau dosen pembimbing yang baik, sudah senior, dan gampang ditemui.

[X] Tempat TA jangan jauh-jauh, karena saya masih harus mengambil minimal 8 SKS lagi semester ini, plus beberapa tanggung jawab lain di luar akademis.

[ ] Kalau bisa ada partner, dan harus yang nyambung.


Memutuskan bahwa topik TA saya adalah...

“Analisis Aliran Material Kertas Koran Bekas di Kota Bandung”

Dan dosen pembimbing saya adalah...

Prof. Dr. Ir. Enri Damanhuri
salah satu guru besar di TL, mantan ketua prodi yang kebetulan pernah saya buat profilnya.

Jadi, pada intinya TA saya ini membahas aliran material kertas koran seperti ini:

Apa hubungannya sama teknik lingkungan? Bisa dianalisis dari segi konservasi bahan baku (pohon sebagai bahan baku kertas), minimasi limbah yang terbentuk dari proses produksi, minimasi sampah yang harus diolah di TPA, dan aktivitas daur ulang oleh sektor informal. Tujuan akhirnya adalah merancang suatu skenario pembangunan infrastrukturdaur ulang kertas koran bekas di Kota Bandung untuk mengoptimalkan pemanfaatan kertas koran bekas. Menarik kan? ;)

I hope everything will be going well
, karena topik ini sudah sesuai dengan sebagian besar kriteria di atas (yang saya beri tanda X), dan beberapa alasan tambahan:
~ Prinsip kerjanya mirip-mirip dengan prinsip kerja wartawan: observasi (terjun langsung ke lapangan) - survey – wawancara – pengumpulan data – penulisan laporan. Anggap saja ini artikel investigasi yang harus dibuat sedalam dan semenarik mungkin. Wah, saya tertantang!
~ Cita-cita saya kerja di media (bisa koran/majalah), jadi menarik sekali bisa menghubungkan itu dengan background pendidikan saya yang teknik lingkungan.

~ Kemungkinan saya nggak akan melanjutkan studi atau kerja di bidang teknik lingkungan, jadi nggak usah bikin TA yang terlalu teknis. Justru ilmu teknik lingkungan saya ingin saya aplikasikan di LSM nantinya, dan ilmu manajemen, komunikasi, dan link dari topik ini (semoga) akan sangat berguna.

~ Sudah ada beberapa orang yang pernah mengambil topik TA sejenis, jadi sudah ada gambaran. Data-data wilayah studi, lapak, bandar, dll juga sudah ada.

Terinspirasi dari beberapa teman yang membuat ‘buku TA’, saya juga sudah membeli notebook bersampul ungu dengan gambar panda nan lucu, yang akan menemani perjalanan saya meraih gelar insinyur, Maret 2009 nanti. Doakan saya ya! :-*

19.8.08

You Don't Know What You've Got Till It's Gone, Till It's Gone, Till It's Gone...

I could tell from the minute I woke up
It was going to be a lonely lonely lonely lonely day
Rise and shine rub the sleep out of my eyes
And try to tell myself I can't go back to bed
It's gonna be a lonely lonely lonely lonely day
Even though the sun is shining down on me and I should feel about as happy as can be
I just got here and I already want to leave
It's gonna be a lonely lonely lonely lonely day
-Lonely Day (Phantom Planet)-

Memulai minggu pertama kuliah dengan perasaan nggak karuan. Hal-hal yang dulu aku anggap biasa saja, hal-hal yang dulu seringkali taken for granted, sekarang jadi suatu privilege. Kangen, kangen, kangen, kangen semuanya.

-si melankolis lagi mellow-

15.8.08

Curhat Sama Ivan

"Dia itu emang orangnya kalau kerja sama orang lain, kalau deket sama orang lain, selalu nunjukin kalau dia nggak punya intention apa-apa," katanya. "Lu sendiri nggak punya intention jelek kan ke dia?"

Aku menggeleng pelan.

"Kalau gitu maju terus, Dis!"

Hmm... intention, ya.

Hey, watch out! I'm not giving up on you! Y E A H ! ! ! ;)

19.7.08

Wisuda Kali Ini

Wisuda kali ini cukup spesial buat saya, karena ada beberapa orang yang spesial buat saya yang diwisuda.

Saya
standby di gerbang Ganesha menunggu arak-arakan, memberi bunga dan kolase foto buat Sobat Bolang yang diwisuda: Fahri (Kimia, mantan ketua Amisca), Edo (Teknik Mesin, mantan ketua HMM), Ikur (Farmasi, mantan ketua UKB, sekarang Menteri Seni-Budaya Kabinet), dan Zack (Farmasi juga, mantan ketua UKA). Oh ya, sempat juga memberi setangkai mawar merah -spontaneously- buat bos saya, si Hendra. (He?! What the hell were you thinking, Dis?)

Walaupun
teman seangkatan saya di TL yang diwisuda sekarang cuma 3 orang: Uti (dengan predikat cum laude, tentunya), Anggy, dan Fitria, dari jurusan lain ternyata cukup banyak juga... Sebagian dari mereka saya kenal sejak masih pakai seragam putih-abu saat PMB di Sabuga. Sebagian lagi baru saya kenal beberapa bulan lalu, tapi sudah saya anggap teman baik. Ada yang sudah dapat beasiswa S2, ada juga yang sudah dapat kerja.

Dulu,
kami masih sama-sama di garis start, ambil ancang-ancang untuk berlari. Dan sekarang, rasanya mereka sudah meninggalkan saya... Ah, saya takut. Takut kalau nanti mereka sudah menancapkan bendera di garis finish, saya masih terengah-engah berlari. Takut tertinggal terlalu jauh. Takut terjatuh dan tidak ada yang menolong karena semuanya sudah jauh di depan saya. Tapi kalau kata salah satu teman saya yang diwisuda: “I’m going nowhere, Dis. Still be here and run together with you.” :)
 

Yah, apapun, selamat mengejar mimpi kalian. Same here, saya juga sedang mengejar mimpi saya...

6.7.08

My Best Friend's Wedding



Namanya Miranti Mayangsari. Kami biasa memanggilnya Mir. Waktu awal kuliah, aku belum terlalu dekat dengannya. Badannya mungil, kulitnya putih, giginya dibehel, rambutnya pendek diikat ekor kuda, dan berkacamata. Tipe cewek yang meninggalkan imagecute’ hanya dengan sekali melihat. Apalagi first impression-nya juga agak childish. Bibirnya selalu tersenyum dan matanya selalu berbinar-binar, ramah dan ceria. At first, I thought she was just another pretty face.

Turns out that I was wrong. Tingkat 2, kami mulai dekat. Mulai duduk sebelahan saat kuliah, makan siang bareng, main bareng, curhat, dan saling memberi kado saat ulang tahun. Nggak butuh waktu lama untuk bisa klik sama dia. She’s so lovable. Ternyata dia jauh lebih dewasa dari yang kukira. Mungkin karena dia anak sulung, punya 2 adik. Ternyata dia pintar. Nilai-nilainya (aku heran) selalu bagus, bahkan dia pernah jadi nominasi mahasiswa berprestasi se-TL. Rumahnya sering jadi basecamp kami sebelum ujian. Ternyata dia hardworker. Itu yang aku simpulkan setelah beberapa kali satu kepanitiaan dengannya di himpunan. Ternyata dia tipe teman yang care, super baik, dan nggak tegaan sama orang. Dan yang paling penting, dia percaya aku bisa menulis. Dia yang memberi support saat aku jadi reporter itb.ac.id. Dia juga yang membaca dan mengomentari cerpen-cerpenku. Makasih Mir...

Surprise, waktu dia memutuskan untuk memakai jilbab. Akhir tingkat 2, kalau nggak salah. T-shirt pendek pas badan yang biasa menempel di tubuh mungilnya ia ganti dengan blus serba panjang yang lebih sopan. Kadang-kadang ia juga memakai rok panjang ke kampus. Ah, sahabatku ini telah membuat satu langkah besar dalam hidupnya...

She’s not just another pretty face. Pantas saja, guys are crazy over her. Seperti yang kutulis di atas, she’s just so lovable. Nggak banyak cewek yang punya inner beauty as well as outer beauty seperti dia.

Suatu hari Sabtu/Minggu di bulan April tahun lalu, aku kebetulan bertemu dengannya di kampus. “Dis, gue mau cerita,” katanya saat kami berjalan menyusuri Campus Center yang sepi. Nggak seperti biasanya, dia terlihat seperti orang linglung. Beberapa kali dia menangkupkan tangan ke mukanya, atau memelukku dan menyandarkan mukanya di bahuku lalu melepasnya lagi. Seolah-olah bingung jadi cerita atau enggak.

“Tentang apa, Mir?”

“Tentang cowok. Ada cowok...” dia bingung melanjutkan kalimatnya.

“Cowok yang mana?” ini pertanyaan yang wajar untuk seorang Miranti.

“Lu nggak kenal.”

“Emang kenapa? Masalahnya apa?” aku belum mengerti.

“Gue dilamar!”

Aku langsung shock. Waktu itu kami masih tingkat 3, buatku dia masih Miranti yang cute dan ‘anak kecil’ . Dia lalu memelukku lagi. Aku jadi ikut bingung harus bagaimana, aku kan belum pernah mengalami ini. Di depan lapangan basket, aku cuma bisa memberi saran untuk salat istikharah. Biar Yang di Atas yang menunjukkan jalannya.

Sejak itu, aku nggak pernah bertanya apa-apa lagi. Kami sepakat untuk merahasiakan dulu hal ini. Lama-lama teman-teman dekat yang lain mulai tahu. Dia bilang, jawaban dari salat-salatnya adalah “ya”. Tinggal masalah waktu. Setahuku, sejak putus dari pacarnya yang terakhir, dia memang nggak mau pacaran lagi, mau langsung menikah. Ternyata dia menemukan pasangan hidupnya lebih cepat dari yang aku (dan dia sendiri) bayangkan. Lucky her...

Hali-Miranti

Akhirnya hari bahagia itu tiba juga. She looks prettier than ever today, her wedding day. Whoa... terharu banget rasanya... Seorang sahabatku sudah menikah. Selamat menempuh hidup baru ya Mir... I’m sooooo happy for you!!! Doakan saya segera menyusul, haha...

Bunga, Ade, Reswa, aku, Christy, Nophe, Rani, Nova, Andin, Cinta pakai baju kembaran

2.7.08

SMS

Aku baru ganti HP (ehm! ;)) Sayangnya aku nggak berhasil menemukan cara untuk memindahkan SMS-SMS-nya. Sedih banget mesti pisah sama 300an SMS yang kukoleksi selama 2 tahun pakai Nokia 6681 itu :((Aku selalu menyimpan SMS waktu aku ulang tahun, waktu aku sakit, Lebaran, tahun baru, curhatan sama teman, SMS yang isinya memberi semangat atau support, dan SMS-SMS lain yang masuk kategori ‘sayang dihapus’. Cara ampuh buat mengatasi kesepian atau memperbaiki mood kalau lagi down adalah membaca ulang SMS-SMS itu. Simply just reading my old messages. Trust me, it really works. Minimal aku bisa senyum-senyum sendiri waktu membacanya.

Karena
aku tipe orang yang suka mengelompokkan segala sesuatu biar lebih rapih, jadi SMS-SMS yang masuk kategori ‘sayang dihapus’ itu kumasukkan ke folder-folder. Dari 10 folder yang ada, 3 di bawah ini yang jadi favoritku dan paling sering kubaca. Sebagai kenangan terkhir, I’d like to share them here. Dari masing-masing folder kupilih 5 SMS secara acak (sumpah, secara acak! :P) dan kutulis di sini tanpa diedit sama sekali. Ini dia:


1. [ganBaTte!!! =D]:
SMS-SMS yang memberi semangat. Paling wajib dibaca kalau semangat lagi hilang entah ke mana. Ada 52 SMS di kategori ini.

Yandi (FT 2004) 10:03:2007 14:05
Peraturan hearing dan
berita acra. no nya tanya k
abs. aq g nytat. ntar sore
aq ksana. SEMANGAT.

Edo (Geodesi 2004) 24:01:2008 18:57
Hei,dis.Lg sibk y.Smangat y..

Boma (Elektro 2002) 18:04:2008 06:18
Adis. Salam kenal. Nice to
meet u..
Mw ingetin lg, hr ini qt
kumpul jm7 di tmpt makan.
Smangat!

Ezi (TL 2005) 09:02:2007 21:38
Sip!! Thanks pengertiannya
y dis =D
sbgi koordinator adis jg hrs
lbh smgat. Hehe
hidup semangat! Semangat
hidup (smstr 4)! Hehe

Edo (Geodesi 2004) 24:01:2008 20:10
Oh si doi.Dis,gw mndi dlu y
(sklyn gw mikrn hubgnny
ma nomat).Smangt aj dh
ngurs kp-ny!CahyoO!!



2.
[get weLL soOn]: SMS-SMS waktu aku sakit, doa biar cepat sembuh, told me to take a rest, dsb. Ada 28 SMS di kategori ini.

Sano (TL 2000) 02:07:2007 08:12
ButuhASAP.
KaloDiAttachKeEmailGw,Bisa?
*****@yahoo.com

CepetSembuhYa.Istirahat...

Icha (TL 2004) 24:03:2007 19:01
Ngumpul tgs +dkasih tgs
bru, yg dkumpul tgl 4, hmm
bsk blum tau euy... Paginy
mgkn mau puas2in tdr dulu
hehehe cpt smbuh y dis...

Hendra (Material 2004) 27:04:2007 11:15
Asw.Gmana cek darah nya?
Ga DB kan?moga cpt
sembuh..

Farah (temen SMA) 20:11:2007 12:12
Thnx y,mkn ma gmpg asl
hslny bgs,he.. Gw doain jg
mga lu cpt smbh+jgn skt2 lg
y!amien.. ;-)

Yusi (TL 2005) 23:04:2007 16:34
Kak,nindi ud bs dhubungin,
rapatnya jd kok..Cepet
smbuh y kak adis..=)


3. [I'veGotFriend(s)]: SMS-SMS yang memberi doa, support, told me to take care, curhatan, or else that will remind me that I’ve got friends, indeed. Ada 101 SMS di kategori ini.

Irma (temen SMA) 16:08:2007 19:43
Td cm be3,gw+tari+frh, seru,
mkn2 ja+fto box.. Qay d,
take care y dis.

Miranti (TL 2004) 13:02:2008 19:49
Adiis! Gw pLg suka yg
pengobAt luka..Tampak
irOnis ckckck..Endingny
suka! Ga nyangka soaLny..
Hoho

Hendra (Material 2004) 16:01:2007 20:30
Ok.Deh,gw percaya ama
temen2..Hoho,gw seneng klo
gini.. n_n
sampe ktemu,mdh2n plg
tlat d pleno pemira mgu
dpn..

Aji (Informatika 2004) 12:04:2008 07:14
Hehe.. Ya udah gapapa. Tapi
bakal ada gelombang
terakhir kayaknya. nanti gw
kabarin lagi. Sukses ya ujian
n tugasnya..

Ezi (TL 2005) 23:08:2007 23:20
Dis,brasa abis pls aj niy.bs
tnyt nyisa bwt bbrp sms lg.
td ji mw ngasi draft lpj,tp
pas liat adis eh jd lupa aj:(
he2,makasiya dis,best
wishes 4 adis 2:)


Ayo kirim lagi SMS sebanyak-banyaknya ke nomorku, dengan senang hati akan ku-
save, aku mau mulai mengoleksi SMS lagi, hehe... ;)

19.5.08

Bukan Pilihan Salah

Jumat, 16 Mei 2008
Aku emosi saat rapat Kabinet. Bayangkan, ada orang yang mengangkat isu tentang tim Bolang (bahkan jelas-jelas menyebut nama) di tengah-tengah rapat yang tadinya membahas isu BBM. Bukan masalah besar sebenarnya, dan masalahnya juga sudah selesai. Mungkin ini memang kultur dimana aku harus menyesuaikan diri. Mungkin juga aku sedang PMS dan jadi over sensitif, atau sifat drama queen-ku sedang muncul. Tapi aku nggak suka ada yang bicara buruk tentang tim Bolang, apalagi di depan umum. Nggak suka, nggak suka, nggak suka! Aku rela melakukan apa saja demi membela kehormatan tim Bolang!

Kalau dipir-pikir, kenapa ya?

Seorang teman sejurusan pernah bertanya, "Kok lu sampai segitunya sih Dis ke Bolang?" melihatku semangat berkampanye 'gerilya' waktu masa kampanye. Seorang teman yang lain pernah bertanya dengan polosnya, "Kenapa lu gabung sama mereka?", terkait isu 'kiri-kanan-depan-belakang-atas-bawah' yang sering dibicarakan di ITB.

Aku cuma menjawab, "Inilah pilihan gue..."

Senin, 19 Mei 2008
Intro lagu We're Going to the Star-nya Goodnight Electric terdengar dari handphone-ku, tanda ada telepon masuk. Aku tersentak dari tidur lelapku. Masih dengan mata setengah terpejam, tanganku menggapai-gapai mencari handphone yang terselip di antara tumpukan bantal dan boneka di kasur.

Jarum jam di dinding menunjukkan pukul setengah tiga pagi. "Orang macem apa sih yang nelepon jam segini!" makiku dalam hati. Di layar handphone tampak nomor tidak dikenal. Refleks, aku menekan tombol reject. Paling juga orang iseng, pikirku.

Aku sedang bersiap-siap menarik selimut kembali ketika ada SMS masuk dari nomor tidak dikenal itu. Dari salah seorang Sobat Bolang, ternyata.

"'Puasa pd prtngahn bulan spt brpuasa spnjg tahun'(H.R.Nasai, Ibn Hibban menshahihkn hadis ini) hr ini udh ayyamul bidh-tengah bulan, puasa yuk.."

Subhanallah, ternyata tadi dia mau membangunkanku untuk salat tahajud dan sahur. Aku baru ingat hari ini kami janjian puasa sunnah bareng dan buka bareng. Bukan untuk pertama kalinya. Sayang aku sedang berhalangan. Tapi mumpung sudah bangun, aku meneruskan membaca buku Principles of Water Quality Control, bahan laporan Kerja Praktekku, yang tergeletak di kasur. Tadi malam aku ketiduran saat membaca buku itu. Aku jadi merasa bersyukur dibangunkan. Kok ada ya, orang yang melawan kantuk di dini hari dan mau buang-buang waktu, tenaga, dan pulsa buat membangunkan temannya?

Kalau dicek, di folder SMS di handphone-ku dan di folder e-mail-ku banyak juga pesan dari para Sobat Bolang yang sengaja kusimpan. Dari yang isinya kata-kata bijak sampai yang sekedar memberi semangat. I know that they, somehow, are there for me. Hmm... mungkin ini alasannya kenapa aku bilang aku rela melakukan apa saja demi tim Bolang... Bukan sekedar tim sukses calon Presiden KM, ini keluarga.

Jadi ingat tiga bulan yang lalu...

Jumat, 23 Februari 2008
Menerima SMS dari Jarwo. Datang ke kantin GKU Barat dengan ragu-ragu. Bertemu Bobby, Gilang, dan beberapa orang lain yang nantinya akan jadi Sobat Bolang juga. Berbagi visi-misi dan mimpi untuk KM ITB. Menuliskan nama dan tanda tangan di lembar promotor. Menyerahkan fotokopi KTP dan KTM yang kebetulan ada di dompet.

Padahal saat itu aku sudah diajak tim lain, tapi aku belum sempat bertemu langsung dengan calon yang didukung tim itu. Tentunya ada beberapa pertimbangan kenapa akhirnya aku gabung dengan tim Bolang, tapi lebih karena intuisilah aku memilih gabung di sini.

Pilihan yang, aku tahu tiga bulan kemudian, bukan pilihan salah...

29.4.08

Fit and Proper Test

Tadi pagi saya baru menjalani fit and proper test calon Menteri Kominfo Kabinet KM ITB periode 2008/2009. Apa yang dites? Ya apakah saya cukup fit dan proper menempati posisi itu...

Kemarin malam Essa (yang juga akan fit and proper test Menteri P&K) menelepon. “Dis, lagi ngapain?”

“Nggak lagi ngapa-ngapain.” Sebenarnya saya sedang mengerjakan tugas kuliah, tapi saya takut dia jadi segan kalau mau curhat.

“Emang udah nyiapin buat besok?”

“Lho, emang mesti nyiapin apa?” Pikir saya, saya nggak usah menyiapkan apa-apa buat tes ini. Kalau ditanya nggak bisa jawab, ya tinggal bilang saja, “Nggak tau.” Toh saya memang nggak berambisi jadi menteri. Nothing to lose. Saya juga sudah bilang ke Shana, saya siap membantu tapi nggak jadi first man. Saya kan ingin memperbaiki IPK. Jadi second atau third man, boleh lah. (Kalau kata Iqbal , “Lu emang nggak akan jadi first man kok, tapi jadi first woman.” :P) Jadi bisa dibilang fit and proper test ini cuma formalitas.

Essa memanas-manasi saya. “Masa kalau ditanya lu mau jawab nggak tau? Malu-maluin dong. Shananya juga malu ntar.” “Orang lain kan nggak tau ini formalitas atau bukan.” “Tadi udah ada yang dites, katanya dibantai lho.”

Oh, begitu ya. Tapi saya sedang tanggung membuat jalur pipa air buangan apartemen dan menghitung dimensinya, tugas Plambing yang deadline-nya besok. Habis ini saja siap-siapnya, pikir saya.

Tapi tugas itu baru selesai sekitar jam 12 malam. Mata lelah memelototi layar laptop terus-terusan. Akhirnya saya malah tidur. Saya cuma sempat membaca sekilas coretan di organizer saya paginya. Coretan yang yang dibuat waktu masa kampanye dengan tim Bolang, tentang mimpi dan harapan untuk KM ITB.

Saya datang awal ke Campus Center. Gilang kebetulan menelepon dari Jakarta. Oh ya, Bobby juga sempat mengirim SMS untuk sekedar memberi semangat. Ah, mereka memang sahabat-sahabat saya...

Dan ternyata, yang ‘mengetes’ saya adalah Ngkong, haha... Ada juga beberapa Senator lain dan Kabinet yang dulu. Sesi pertama tentang wawasan kemahasiswaan. Aduh, kok saya hilang ingatan tentang wewenang Kabinet dan Kongres, dan pola hubungan antara Kabinet-Kongres-Himpunan-Unit. Padahal waktu PMB 2007, saya menjelaskan itu pada anak-anak kelompok mentoring saya. Semoga jawaban saya nggak salah...

Wawancara berlangsung sekitar 60 menit. Umumnya pertanyaan saya jawab berdasarkan pengalaman, pandangan pribadi, atau spontan saja. Ketidaksepakatan soal Campus Channel sempat jadi bahasan. Di akhir, salah seorang pewawancara bilang, “Tanya-tanya lagi ya soal media, kayaknya pengetahuan kamu tentang media masih kurang.” W H A T T H E - ? ? ? Tahu apa dia? Rasanya selama ini saya cukup concern soal media. Pengalaman saya di bidang media malah lebih banyak daripada pengalaman di bidang TL. Tapi yang saya pelajari di Siaware, feedback itu bersifat netral, hehe...

Jadi, apa saya cukup fit dan proper jadi menteri? Kita lihat nanti...

16.4.08

Percakapan, Setelah Sekian Lama

Aku melihat sosokmu yang baru datang, langsung duduk di bangku. Kamu sendirian, acuh menyantap makan siang dari piring yang kamu bawa. Aku terus mengamati sosokmu. Kerinduan yang selama ini terpendam jadi memuncak lagi. Aku sudah terbiasa menikmati keadaanmu selama ini. Aku belum terbiasa dengan ketiadaanmu. Damn, it’s killing me.

Aku ingin bicara denganmu, sudah lama aku ingin bicara denganmu. Kulempar pandangan ke sekeliling. Cuma ada sedikit orang di sini, dan semuanya sedang disibukkan urusan masing-masing. Mungkin ini momen yang tepat...

Kututup file tugas Metodologi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan yang sedang kukerjakan. Laptop kutinggalkan dalam keadaan standby.

Aku mendudukkan diri di sebelahmu. Percakapan kubuka dengan pertanyaan basa-basi yang kamu jawab dengan, “Nggak tau.” Tidak apa-apa, aku juga tidak berharap mendapat jawaban yang memuaskan darimu. Aku cuma ingin bicara denganmu, setelah sekian lama.

Aku pernah sayang kamu...

Lalu hening. Kamu asyik menikmati makananmu, dan aku pura-pura sibuk dengan handphone di tanganku.

“Gue capek,” entah kenapa itu yang keluar dari mulutku. Tapi, ya, aku memang capek. Selanjutnya, kata-kata tidak terbendung lagi keluar dari mulutku. Kamu mendengarkanku, sambil sesekali tersenyum atau mengeluarkan beberapa kalimat tanggapan. Kamu, salah satu pendengar terbaik yang kukenal.

Aku pernah sayang kamu...

Seorang teman datang, kita jadi mengobrol bertiga. Dia malah mengajakku rapat segala. “Gue nggak bisa,” jawabku asal. Untunglah, tidak lama kemudian dia pergi. Seorang teman yang lain datang, sibuk mengangkut barang. Kita jadi mengobrol bertiga lagi. Aduh, kenapa orang-orang ini datang di saat yang tidak tepat? Apakah mereka tidak mengerti kalau aku sedang ingin bicara denganmu, berdua saja?

Akhirnya mereka pergi juga. Sekarang aku tinggal berdua lagi denganmu. Kubuka lagi percakapan kita.

Lalu, “Gue boleh nanya sesuatu nggak?”

“Apa?”

“Gue punya salah nggak sih sama lu?” Akhirnya, pertanyaan yang sudah sekian lama tersimpan dalam hati bisa kutanyakan juga.

Kamu terlihat heran atas pertanyaanku barusan. “Ng... Nggak sih. Kenapa emang?”

Tidak apa-apa, aku cuma merasa kamu berubah. Kamu tidak seperti dulu lagi. Kita tidak seperti dulu lagi. Tapi, syukurlah...

Lalu kita bicara tentang banyak hal. Tentang mimpi, harapan, dan cita-cita. Yang terwujud maupun yang tidak. Tentang idealisme. Tentang kemahasiswaan. Tentang kondisi kampus terkini. Tentang kelulusanmu yang mundur dari rencana semula. Tentang harapan keluargamu. Tentang kebingunganmu. Tentang keegoisanku. Tentang perasaanku. Tentang buku yang pernah kubaca. Tentang rencana ke depan. Tentang beberapa orang yang kita kenal. Makanan di piringmu sudah habis, tapi kamu masih di sini, di sampingku.

Aku senang bisa bicara denganmu, apalagi kebetulan saat ini aku sedang butuh teman bicara. Aku menikmati saat ini. Menikmati keadaanmu yang sempat hilang.

Aku pernah sayang kamu...

Teman-teman mulai berdatangan. Beberapa duduk dan mengajak kita mengobrol. Mungkin waktu kita sudah habis...

Ah, ya, tugasku menunggu untuk diselesaikan. “Makasih. It’s nice talking with you,” aku beranjak dari sampingmu.

Ralat! Aku masih sayang kamu!

7.4.08

Kekalahan yang Menyakitkan

Kami menundukkan kepala di belakang pintu.
“Kita kalah, Ma,” bisikku.
“Kita telah melawan, Nak, Nyo, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.”

-Bumi Manusia (Pramoedya Ananta Toer), hal. terakhir-


Reaksi pertama
? Nggak bisa menerima kenyataan. :-OBerharap ini cuma mimpi dan aku akan segera terbangun, berharap ada yang salah dan seseorang akan meralatnya.

Selisih suara yang sangat tipis bikin pikiran-pikiran seperti, “Seandainya begini... seandainya begitu... kalau saja begini... kalau saja begitu...” jadi terlintas. Banyak analisa, banyak penyesalan.

Lalu jadi defensif dan ingin menyalahkan orang lain. Aku sudah all out supaya bisa menang di kandang sendiri, padahal pesaing punya banyak orang kuat, aku jadi mesti memeras otak buat mencari celah. Tapi apa semua anggota tim sudah begitu? Rasanya masih ada yang setengah-setengah deh.

Kesal membayangkan semua agenda dan rencana jadi nggak bisa terealisasi. Dan sedih membayangkan nggak bisa bareng lagi sama orang-orang yang selama 1,5 bulan terakhir ini selalu bareng.

Dan yang pasti, kesal membayangkan wajah orang-orang yang kemarin berusaha memprovokasi dan menjatuhkan kami, sekarang pasti sedang tertawa puas!!! U G H ! ! ! Kok bisa ya, ada orang sejahat itu? X(Padahal calonnya kan ada 3, kenapa cuma kami yang selalu diserang? Dan kenapa juga orang-orang di timku terlalu ‘lurus’ dan nggak menyerang balik?

Ini bukan pertama kalinya aku mengalami yang namanya ‘kalah’ atau ‘gagal’, tapi rasanya belum pernah sesakit ini. Mungkin karena dari awal yang terpikir adalah menang, menang, dan menang. Aku sendiri nggak menyangka bisa sampai separah ini: nangis selama 1 hari 2 malam (berhenti kalau capek, habis itu nangis lagi), nggak makan dan nggak tidur dengan layak juga selama 1 hari 2 malam, badan lemas, maag kambuh, mata merah dan bengkak, masih terbawa aura perhitungan suara yang tegang, hati nggak tenang...

Tapi, setelah energi habis, air mata kering, mengikuti saran Hendra untuk ambil air wudhu-salat malam-tilawah buat menenangkan hati (Seumur-umur curhat sama orang, baru kali ini ada yang memberi saran seperti itu. But hey, it works! :)), dan kumpul-kumpul lagi sama tim, akhirnya mulai bisa berpikir positif... Toh calon yang menang adalah orang yang kuanggap teman baik, sama seperti aku menganggap calon yang kudukung. Jadi nggak sakit-sakit banget. Lagipula, pasti ada hikmah di balik semua ini. Let’s think positive. Satu hal yang bikin aku puas, aku berhasil menang di kandang sendiri, and they appreciate me for that. Yah, something bigger might be waiting for me out there...

Lessons learned:

~ God works in His mysterious way. Dia punya rencana sendiri. Hal yang kita anggap baik untuk kita, mungkin sebenarnya buruk. Dan hal yang kita anggap buruk untuk kita, mungkin sebenarnya baik. –Al Qur’an surat Al Baqarah-
~ Segala sesuatu yang dilakukan dengan ikhlas dan disempurnakan dengan totalitas pasti akan memberikan dampak positif untuk diri kita sendiri dan orang lain. –Hendra-
~ Sang juara bukan orang yang selalu berhasil, tapi orang yang belajar banyak dari cobaan kecil. –Bobby-
~ Luruskan niat. Niat kita kan untuk kemahasiswaan ITB, bukan untuk mencari eksistensi atau kekuasaan. Jadi Presiden atau MWA cuma salah satu caranya. Kalau cara ini nggak berhasil, ya cari cara lain, yang penting niat itu bisa terwujud. -Someone di tim, lupa siapa-
~ Di ‘luar’ sana dunia jauh lebih kejam. Banyak yang saling menjatuhkan dan main kotor. I must learn to be tough if I want to survive. Anggap saja ini latihan. –Mama-
~ Kita belajar banyak bukan saat berhasil, tapi justru saat gagal. -Poppy-
~ Kalah menang itu biasa. -Andin, yang kapten tim basket sekaligus tim voli HMTL -
~ Jangan pernah lupa diri dan merasa ‘di atas angin’. Always prepare for the worst.
~ Segala sesuatu yang berlebihan itu nggak baik. Too much love will kill you, won’t it?
~ Jadi orang jangan terlalu ‘lurus’ lah. Kalau dipukul sekali, pukul balik 2 kali! (Lho?)

Terima kasih buat VIP (Very Important Persons) in my life: H E N D R A, A N D I N, dan M A M A. Thanks for being there when I was down. Nggak tahu gimana jadinya kalau nggak ada kalian. I'm so lucky to have you around...

Terima kasih buat Bobby, Gilang, promotor-promotor lain, semua tim sukses, dan nggak lupa 2.154 orang yang percaya memberikan suaranya untuk kami... Walaupun kami belum dapat kesempatan, tapi aku sudah belajar banyak di sini. This is priceless. Dan yang lebih penting, aku dapat sahabat dan keluarga baru... :)



Untuk mengetahui nilai


1 tahun

Tanyakan pada seorang siswa yang gagal dalam ujian kenaikannya


1 bulan

Tanyakan pada seorang ibu yang melahirkan bayi prematur

1 minggu
Tanyakan pada seorang editor majalah mingguan

1 hari
Tanyakan pada seorang buruh harian yang punya 6 orang anak untuk diberi makan

1 jam
Tanyakan pada kekasih yang sedang menantikan waktu bertemu

1 menit
Tanyakan pada seorang yang ketinggalan kereta

1 detik
Tanyakan pada seorang yang selamat dari kecelakaan

1 milidetik
Tanyakan pada seorang yang memenangkan medali di Olimpiade

28 suara alias 0,6% suara
Tanyakan pada orang yang gagal memenangkan Pemilu
:P

 
design by suckmylolly.com