15.12.08

Segelas Air Putih


Aku haus. Benar-benar haus.

Tapi aku tidak mau air putih. Air putih terlalu sederhana buatku dengan segala ego ini. Aku mau anggur mahal dalam botol yang mewah. Yang rasanya memabukkan. Yang bisa memberi kesan 'wah'. Tidak peduli berapa uang yang harus kukeluarkan untuk sebotolnya. Tidak peduli walaupun aku hanya bisa menyicip seteguk, tidak bisa memiliki semuanya. Tidak peduli walaupun aku harus mengorbankan banyak hal.

Segelas air putih tersaji di meja. Tidak kusentuh, kubiarkan saja di sana. Aku pergi mencari seteguk anggur mahal. Toh air putih itu akan tetap di sana, menungguku, menawarkan kesejukan dan kesegarannya untukku.

Tapi ternyata seseorang telah mengambil segelas air putih itu. Dan sekarang, kenapa aku justru merindukan kehadirannya?
Segelas air putih yang menyembuhkan dahaga.
Segelas air putih yang menyejukkan.
Segelas air putih yang sederhana...



-Ditulis setelah kebetulan bertemu seseorang, yang kebetulan sedang bersama seseorang yang lain lagi, A A A R R G H ! ! ! Tapi ya sudahlah, hahaha...-

4 comments:

Anonymous said...

Habis baca Rectoverso rupanya?

Adisti Dini Indreswari said...

yes, but why? did i look a lot like a copy-cat of dee? didn't mean it. huehehe...

- said...

i LOVE the analogy that u used, dis... and it's intense.. it left me a bit speechless at first hehehe...

i'm a bit thirsty too.. but there's no glass of water on the table :(
(lho, lhooo, kok curcol sih ahahaha)

Adisti Dini Indreswari said...

it was inspired by one of dee's writing, actually. just an advice for u: once u've got a glas of water on ur table, never, never take it for granted! u'll never know what u've got till it's gone ;)

 
design by suckmylolly.com