19.5.08

Bukan Pilihan Salah

Jumat, 16 Mei 2008
Aku emosi saat rapat Kabinet. Bayangkan, ada orang yang mengangkat isu tentang tim Bolang (bahkan jelas-jelas menyebut nama) di tengah-tengah rapat yang tadinya membahas isu BBM. Bukan masalah besar sebenarnya, dan masalahnya juga sudah selesai. Mungkin ini memang kultur dimana aku harus menyesuaikan diri. Mungkin juga aku sedang PMS dan jadi over sensitif, atau sifat drama queen-ku sedang muncul. Tapi aku nggak suka ada yang bicara buruk tentang tim Bolang, apalagi di depan umum. Nggak suka, nggak suka, nggak suka! Aku rela melakukan apa saja demi membela kehormatan tim Bolang!

Kalau dipir-pikir, kenapa ya?

Seorang teman sejurusan pernah bertanya, "Kok lu sampai segitunya sih Dis ke Bolang?" melihatku semangat berkampanye 'gerilya' waktu masa kampanye. Seorang teman yang lain pernah bertanya dengan polosnya, "Kenapa lu gabung sama mereka?", terkait isu 'kiri-kanan-depan-belakang-atas-bawah' yang sering dibicarakan di ITB.

Aku cuma menjawab, "Inilah pilihan gue..."

Senin, 19 Mei 2008
Intro lagu We're Going to the Star-nya Goodnight Electric terdengar dari handphone-ku, tanda ada telepon masuk. Aku tersentak dari tidur lelapku. Masih dengan mata setengah terpejam, tanganku menggapai-gapai mencari handphone yang terselip di antara tumpukan bantal dan boneka di kasur.

Jarum jam di dinding menunjukkan pukul setengah tiga pagi. "Orang macem apa sih yang nelepon jam segini!" makiku dalam hati. Di layar handphone tampak nomor tidak dikenal. Refleks, aku menekan tombol reject. Paling juga orang iseng, pikirku.

Aku sedang bersiap-siap menarik selimut kembali ketika ada SMS masuk dari nomor tidak dikenal itu. Dari salah seorang Sobat Bolang, ternyata.

"'Puasa pd prtngahn bulan spt brpuasa spnjg tahun'(H.R.Nasai, Ibn Hibban menshahihkn hadis ini) hr ini udh ayyamul bidh-tengah bulan, puasa yuk.."

Subhanallah, ternyata tadi dia mau membangunkanku untuk salat tahajud dan sahur. Aku baru ingat hari ini kami janjian puasa sunnah bareng dan buka bareng. Bukan untuk pertama kalinya. Sayang aku sedang berhalangan. Tapi mumpung sudah bangun, aku meneruskan membaca buku Principles of Water Quality Control, bahan laporan Kerja Praktekku, yang tergeletak di kasur. Tadi malam aku ketiduran saat membaca buku itu. Aku jadi merasa bersyukur dibangunkan. Kok ada ya, orang yang melawan kantuk di dini hari dan mau buang-buang waktu, tenaga, dan pulsa buat membangunkan temannya?

Kalau dicek, di folder SMS di handphone-ku dan di folder e-mail-ku banyak juga pesan dari para Sobat Bolang yang sengaja kusimpan. Dari yang isinya kata-kata bijak sampai yang sekedar memberi semangat. I know that they, somehow, are there for me. Hmm... mungkin ini alasannya kenapa aku bilang aku rela melakukan apa saja demi tim Bolang... Bukan sekedar tim sukses calon Presiden KM, ini keluarga.

Jadi ingat tiga bulan yang lalu...

Jumat, 23 Februari 2008
Menerima SMS dari Jarwo. Datang ke kantin GKU Barat dengan ragu-ragu. Bertemu Bobby, Gilang, dan beberapa orang lain yang nantinya akan jadi Sobat Bolang juga. Berbagi visi-misi dan mimpi untuk KM ITB. Menuliskan nama dan tanda tangan di lembar promotor. Menyerahkan fotokopi KTP dan KTM yang kebetulan ada di dompet.

Padahal saat itu aku sudah diajak tim lain, tapi aku belum sempat bertemu langsung dengan calon yang didukung tim itu. Tentunya ada beberapa pertimbangan kenapa akhirnya aku gabung dengan tim Bolang, tapi lebih karena intuisilah aku memilih gabung di sini.

Pilihan yang, aku tahu tiga bulan kemudian, bukan pilihan salah...

3 comments:

Anonymous said...

assalamualaikum adist,,,
baca tulisannya adis slalu bikin terharu..
hmmm... walaupun di tim BoLang kita hampir ga bersentuhan (secara promotor dan tim kampanye tugasnya beda), tapi aku makin ngerasa.. bahwa perjumpaan kita (tim bolang) bukan suatu kebetulan. tapi udah skenario-Nya...
katanya, klo orang mencintai saudaranya dengan ridha Allah didunia, maka Ia akan mengumpulkan orang2 yang saling mencintai karena-Nya itu di surga kelak..
semoga kelak Tim BoLang berkumpul lagi ditepi telaga Al-Kautsar ya dis,,
thanks for being the best part of my life,,
wassalamualaikum..

-miftahnyapipi-

Adisti Dini Indreswari said...

iya, walaupun kalo misalnya dulu gw ga pindah tim sekarang gw adalah pihak yg menang, tapi gw ga pernah ngerasa salah ngambil pilihan.

amin amin amin! makasih pi, hoho.. ^0^

Anonymous said...

hiks, terharu...
speachless...

sungguh Allah perancang skenarioo terbaik
Allah yg menggerakkan hati-hati manusia, seperti dlm al Quran, ayat berapa yaa, lupa...
hmm... intinya, Allah-lah yg menyatukan hati orang2 beriman... bukan karena banyaknya materi yg diming-imingkan, karena kita bersaudara...

 
design by suckmylolly.com