Yesterday was my 19th birthday.
Aku terbangun tengah malam karena HP yang kutaruh di samping bantal bergetar. My first ‘happy birthday’ message. It was Uti.
Padahal jam di HP-ku masih menunjukkan pukul 23.58. Belum tanggal 2 Januari. Aku menunggu sampai tepat pukul 00.00.
5... 4... 3... 2... 1... HAPPY BIRTHDAY TO ME!!!
Lalu aku sadar aku merasa kedinginan. Padahal aku sudah memakai selimut yang cukup tebal. Aku mengambil sweater dan kaos kaki dari lemari, memakainya, lalu tidur lagi. Ketika aku bangun esok paginya, kepalaku terasa pusing. Badanku panas, tapi aku merasa kedinginan. Tenggorokanku sakit, suaraku mulai serak. Hidungku juga tersumbat. Damn! Kenapa aku mesti sakit di hari ulang tahunku?
Kalau diingat-ingat, tiga tahun terakhir ini aku selalu sakit waktu ulang tahun. Ulang tahun ke 17, aku bersin-bersin terus dan mataku bengkak. Sampai-sampai bolos sekolah. Padahal aku nggak punya alergi apa-apa. Ulang tahun ke 18, pulang dari kos Andin sehabis menginap waktu malam tahun baru tiba-tiba aku demam. Tahun ini, aku demam lagi, ditambah flu dan batuk. Mungkin karena waktu di Bali kemarin cuacanya nggak enak: panas terik lalu hujan deras lalu panas terik lagi lalu hujan deras lagi.
Jadilah aku menghabiskan hari ulang tahunku dengan berbaring di balik selimut, menerima SMS dan telepon dari teman kuliah, teman SMA, teman SMP, saudara, kenalan, gebetan, dan mantan gebetan =D. Terima kasih, kalian ingat ulang tahunku...
Well, nothing really special happened. It was just another birthday. But I thanked God for giving me one more year to live in this world. Semoga aku bisa jadi orang yang lebih baik lagi. Amin.
Happy birthday, my lovely self!
Aku terbangun tengah malam karena HP yang kutaruh di samping bantal bergetar. My first ‘happy birthday’ message. It was Uti.
Padahal jam di HP-ku masih menunjukkan pukul 23.58. Belum tanggal 2 Januari. Aku menunggu sampai tepat pukul 00.00.
5... 4... 3... 2... 1... HAPPY BIRTHDAY TO ME!!!
Lalu aku sadar aku merasa kedinginan. Padahal aku sudah memakai selimut yang cukup tebal. Aku mengambil sweater dan kaos kaki dari lemari, memakainya, lalu tidur lagi. Ketika aku bangun esok paginya, kepalaku terasa pusing. Badanku panas, tapi aku merasa kedinginan. Tenggorokanku sakit, suaraku mulai serak. Hidungku juga tersumbat. Damn! Kenapa aku mesti sakit di hari ulang tahunku?
Kalau diingat-ingat, tiga tahun terakhir ini aku selalu sakit waktu ulang tahun. Ulang tahun ke 17, aku bersin-bersin terus dan mataku bengkak. Sampai-sampai bolos sekolah. Padahal aku nggak punya alergi apa-apa. Ulang tahun ke 18, pulang dari kos Andin sehabis menginap waktu malam tahun baru tiba-tiba aku demam. Tahun ini, aku demam lagi, ditambah flu dan batuk. Mungkin karena waktu di Bali kemarin cuacanya nggak enak: panas terik lalu hujan deras lalu panas terik lagi lalu hujan deras lagi.
Jadilah aku menghabiskan hari ulang tahunku dengan berbaring di balik selimut, menerima SMS dan telepon dari teman kuliah, teman SMA, teman SMP, saudara, kenalan, gebetan, dan mantan gebetan =D. Terima kasih, kalian ingat ulang tahunku...
Well, nothing really special happened. It was just another birthday. But I thanked God for giving me one more year to live in this world. Semoga aku bisa jadi orang yang lebih baik lagi. Amin.
Happy birthday, my lovely self!
0 comments:
Post a Comment