29.1.09

Insecure


Is there such thing as 'succeed' and 'live happily ever after'?
Will I ever make it somehow, or will I fail over and over again?
Will I be brave enough to face it? What if I don't even have the guts to take a stand?
Will God raise me up, or will He be too busy taking care of His other matters? I know I'm just a tiny, little, unnoticed dot in this world. I know I've been a real bad person.

Will there be someone to be entrusted? It's not that I want to be dependent forever, it's just nice to know if I have someone.
Will I make them proud, or will I be awfully disappointing?

Is the miracle I'm looking for really exist?

Will the X factor work for me?

Will I calm down for a bit?
...
..
.

help.me.i'm.too.scared

27.1.09

Tagged!

OK, so, I’ve been tagged by this guy. Sebenarnya selama tiga tahun ngeblog, ini pertama kalinya saya di-tag. Y A Y Y Y ! ! ! Here, the task is done, Master ;-)


Okay, here’s the rule :
Use Google Image to search the answers to the questions below. Then you must choose a picture in the first page of results, and post it as your answer. After that tag 7 people.

::the age of next birthday::



Which is still 12 months to go. Sebenarnya saya baru berulangtahun ke 22 bulan ini. Hmm… twenty something, but I feel like I’m still 17 inside. Gosh, grow up, Dis.

::place i’d like to travel::

The city of love. Why France? Pertama, karena saya sukaaa sekali Bahasa Perancis dan aksennya. Pernah les, tapi ternyata jauh lebih susah dari Bahasa Inggris dan akhirnya tidak saya teruskan. Kedua, karena Perancis begitu indah (saya lihat di beberapa film ber-setting Perancis, seperti Paris, Je T’aime dan The Da Vinci Code). Saya selalu terkesan pada negara-negara Eropa dengan jalan-jalannya, deretan pertokoannya, rumah-rumahnya, gereja-gereja tuanya, kastil-kastil tuanya, taman-tamannya, dan sungai-sungainya. Ketiga, karena Perancis punya empat musim. Saya ingin main salju (salju betulan, kalau di Ice World Ancol sih pernah ;p). Saya ingin pakai long coat, syal tebal, gloves, dan sepatu boots saat winter, dan summer dress saat summer. Haha!

::a favourite place(s)::

Saya ini anak rumahan.


Dari Aksara sampai Pasar Palasari, saya suka sekali mengautis sendirian berjam-jam di sana.

::name of my love::



Gambar di atas benar-benar seperti potret keluarga saya: ayah, ibu, dan satu anak perempuan.
(Sebenarnya saya tidak mengerti pertanyaannya, jadi saya tafsirkan sendiri)


::a favourite food(s)::

Chocolate bars, susu coklat, roti coklat, selai coklat, meses, blackforest, pudding coklat, hot chocolate, ice chocolate, wafer coklat, biskuit coklat, bolu coklat, choco chip, es krim coklat, anything with chocolate. Sebenarnya ini karena saya tidak begitu suka makan yang berat-berat dan lebih suka ngemil.

You name it: mie instan aneka rasa aneka merk, semua produk restoran cepat saji, gorengan pinggir jalan, minuman manis berpengawet dan pemanis buatan, keripik dalam kemasan, mie bakso ber-MSG… Gosh, what an unhealthy life that I’m living. Untungnya saya tidak minum minuman bersoda karena punya penyakit maag yang cukup parah.

Japanese food: sushi, ramen, yakiniku, takoyaki, dll. Biasanya saya suka.

::a favourite thing::

I’m a magazines freak! Dalam sebulan saya bisa membeli sampai enam majalah, dalam maupun luar negeri. Dari yang memang untuk perempuan seumur saya, sampai yang ‘aneh’ seperti Animonster (padahal sejak kapan saya suka anime?) atau National Geographic. Saya suka memerhatikan setiap detailnya, seperti komposisi warna di satu halaman, di sudut mana mereka menaruh nomor halaman, atau bagaimana cara mereka menyapa pembacanya (setiap majalah pasti punya ciri khas). My dream job is to work in a magazine, especially fashion and lifestyle magazine, seperti Carrie Bradshaw di serial Sex and the City.

::nickname i had::
Can't believe they have my name! Yayyy!!!

::a favourite color(s)::

Ungu karena unik, jarang ditemui (biru identik dengan laut dan langit, hijau identik dengan pepohonan, kuning identik dengan matahari, coklat identik dengan tanah, merah identik dengan mawar, tapi kalau ungu… jarang kan?), terkesan misterius dan sophisticated. Hitam karena terkesan tough, ‘dalam’, dan sophisticated juga. Merah karena menurut saya ini warna yang paling stand out dan mencolok di antara warna-warna lain.

::college major::

Superheroes don’t save the world. We do ;-)

::a hobby::
Baca buku. Waktu kecil saya lebih suka dibelikan buku cerita bergambar daripada mainan. Waktu SD ketika teman-teman sebaya saya masih asyik membaca komik, saya sudah membaca novel yang tidak ada gambarnya. Waktu SMA ketika teman-teman sebaya saya masih asyik membaca teen lit, saya sudah mulai tertarik pada sastra.

::a bad habit::
Saya suka menunda-nunda pekerjaan sampai menit terakhir. But, “A journalist is stimulated by deadlines. He writes worse when he has times.” ;-)

::my wish list::

My wish list could bore you 'cause it would be sooooo long (it involves several books I’d love to own and those killer shoes I saw in Charles and Keith yesterday,
hehehe…) Tapi saya akan menulis beberapa yang paling saya inginkan saja untuk tahun ini:

Menjadi orang yang lebih religius dan dekat dengan Allah


Wisuda dari ITB, April 2009!

Kuliah lagi. Melanjutkan S2 tentang komunikasi, di UI atau Unpad

Get a job. Get a proper job. Make my own money.


Meet a good, lovely guy and develop a serious relationship. Well, who knows?


I used Deviantart for some of the images above instead of Google Image, hopefully it’s OK enough.

Now I must tag 7 people. And the lucky seven are…
(saya cari yang kira-kira belum di-tag)

1. Christy

2. Icha

3. Essa

4. Shally

5. Gilang
6. Bambang

7. Kamu. Iya, kamu, yang membaca tulisan ini dan terinspirasi. Feel free to tag yourself.

And don’t forget to let me know when the task is done, OK? ;-)

3.1.09

2009 and 22: Let's Review and Preview!

Kapan orang berhenti sejenak untuk me-review hidup, apa-apa saja yang sudah dan belum? Dan kapan orang membuat preview -resolusi, mimpi, dan harapan- ke depan?

Saat tahun baru atau ulang tahun, umumnya.

Mumpung momennya sangat pas nih (tahun baru dan ulang tahun saya cuma beda sehari) saya mau membuat review setahun ke belakang. Sepanjang tahun 2008, ada beberapa momen yang berperan dalam pendewasaan diri saya:


Januari. Berhasil menyelesaikan amanah di HMTL (baca di sini-red). Senang sekali rasanya, karena yang saya kerjakan adalah bidang yang saya cintai, dan saya bekerja bersama orang-orang yang saya cintai juga. Lalu saya sempat mengalami post power syndrome, membuat saya jadi berpikir, memangnya kenapa saya begitu butuh kesibukan? Kenapa saya begitu butuh jabatan? Kenapa saya begitu butuh status?

Januari-Maret. Kerja Praktek sambil kuliah di LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Saya ikut mengoperasikan dan mengevaluasi instalasi pengolahan air limbah dari laboratorium-laboratoriumnya. Dan ternyata… saya tidak suka. Saya tidak peduli berapa dosis PAC yang harus ditambahkan pada proses koagulasi-flokulasi. Saya tidak peduli berapa pH optimum untuk proses removal logam berat Sianida dan Krom. Saya tidak peduli berapa waktu detensi di bak sedimentasi untuk mengendapkan semua solid. Dan terutama, saya tidak betah berada di laboratorium dengan alat-alat aneh dan bau-bauan aneh. I guess I just don’t belong here. Karena inilah saya memutukan untuk mencari topik Tugas Akhir yang tidak terlalu teknis dan tidak mengaruskan saya berada di laboratorium.




Februari. Disakiti dan dikecewakan 2 orang/pihak dalam waktu bersamaan (yang satu Si Jerk (baca di sini-red), yang satu lagi tempat saya bekerja dulu), sempat membuat saya down. Tapi saya bangkit dan berdiri tegak lagi :D Saya percaya kok pada yang namanya Karma! And what doesn't kill me only makes me stronger.

April. Kekalahan Bolang dalam Pemilu KM ITB (baca di sini-red). Ini salah satu momen terjatuh dalam hidup saya. Sampai-sampai butuh 1 hari 2 malam buat menangis, dan rasanya tidak ada harapan hidup lagi *halah berlebihan* Tapi, benar kata teman saya Poppy, kalau waktu itu kami menang, mungkin malah pembelajaran yang saya dapat tidak sebanyak ini. Lagipula, saya kan dapat keluarga baru :D

April. Ikut Siaware. Saya jadi tahu apa yang sebenarnya saya inginkan dalam hidup, dan apa (atau siapa) yang paling penting dalam hidup saya. Saya jadi sadar bahwa life is all about choices, dan saya sendirilah yang harus mengambil keputusan. Training ini highly recommended!

April-Oktober. Bergabung dengan Rumah Belajar, bikin saya sadar bahwa yang saya lakukan sebelum-sebelumnya cuma sebatas jadi ‘event organizer’! Salut deh buat teman-teman yang sangat concern di Rumah Belajar (lebih concern dari saya yang kabur-kaburan, maksudnya, haha…) Selain itu juga dipengaruhi beberapa teman dan beberapa hal yang saya baca yang membuat saya ingin melakukan ‘sesuatu’, bukan karena mau mendapat, tapi karena mau memberi.

April-sekarang. Dicalonkan jadi salah satu menteri di Kabinet, sempat ikut fit and proper test (baca di sini-red), dan akhirnya memegang amanah jadi wakil menteri. Lalu menteri saya ‘menghilang’, membuat saya terpaksa mengambil alih (resminya sih 2 kali jadi PJS). Saya bingung, seriously, saya bingung harus bagaimana. Akhirnya menteri saya itu officially mengundurkan diri, lalu kami mengalami reshuffle dengan saya tetap sebagai wakil menteri, dan keadaan sudah jauh lebih baik sekarang. Untung (lagi-lagi) yang saya kerjakan adalah bidang yang saya suka, jadi, enjoy saja… ;D

Mei. Menangis di Sekre Kabinet, baru hari ke-8 setelah muker, di depan orang-orang (baca di sini-red). Tapi gara-gara ini, saya jadi bertekad, “Saya harus kuat! HARUS! KUAT!” Kenapa? Karena saya tidak mau kejadian ini terulang lagi. Saya tidak mau terlihat lemah. Saya tidak mau orang lain berpikir saya lemah. Dan saya sendiri memang tidak mau jadi orang yang lemah.

Juli-sekarang. Ditinggal (maksudnya ditinggal lulus duluan) oleh orang-orang yang sehari-hari bareng saya, orang-orang yang saya jadikan sumber inspirasi dan semangat, orang-orang yang selama ini menopang tubuh saya dalam comfort zone saya. Mau tidak mau saya harus melompat keluar dari comfort zone saya dan berdiri di atas kaki sendiri.

September-sekarang. Mengerjakan Tugas Akhir. Memaksa saya untuk pantang menyerah, disiplin, fokus, dan melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak saya lakukan, entah karena malas atau tidak berani. Menelusuri tempat-tempat seperti bandar, TPS, atau pasar, misalnya. Menyetir sendiri ke daerah asing, misalnya. Mungkin itu hal sederhana buat sebagian orang, tapi tidak buat saya. Untung saya suka topik TA ini dan pembimbingnya (baca di sini-red). Malah kata beberapa teman, “Topiknya lu banget, Dis.” Hehehe…

Desember. ‘Tragedi kecil’ saat liburan akhir tahun dengan keluarga besar di Anyer: kapal diterjang ombak, sepupu yang masih kecil hampir terlempar ke laut dan kepalanya terbentur tiang kapal sampai memar-memar, lalu om terkena bisa ikan beracun di pulau nyaris tidak berpenghuni dan berjarak 30 menit dari Anyer, untungnya sempat diberi pertolongan pertama. Alhamdulillah, keluarga kami masih diberi perlindungan oleh-Nya…

Over all, 2008 was great. There were ups and downs, but in life, there will always be ups and downs, won’t it? Dan sekarang, 2009 menjelang. Ah, euforia tahun baru… Mari sambut dengan harapan baru, semangat baru. I believe that the best is yet to come. Ada beberapa resolusi untuk tahun ini, but it’s kinda too personal, so I’m not going to put it here. Just pray for me, please, so that I can make it :D

Anyway, I’m 22 already. Wow…

Terima kasih buat semua yang sudah ingat ulang tahun saya dan memngucapkan selamat.
Terima kasih buat Citra (kakak angkatan, kadep saya dulu di HMTL) yang tahun ini jadi orang pertama yang mengucapkan selamat, tepat jam 12 malam. Terima kasih buat sepupu-sepupu saya yang menodong traktiran makan siang di Hanamasa (huh, dasar!). Terima kasih buat Rani, Andin, Chinqy, Yosi, dan Safrul yang tiba-tiba muncul di depan rumah saya malam-malam dengan birthday cake and candles. What a sweet surprise! :D

16.12.08

Cobalah Mengerti

Cobalah mengerti keinginanku yang sederhana ini.

Aku cuma ingin mengerahkan segenap waktu, pikiran, dan tenagaku untuk kamu, untuk kita. Menjadi bagian dari hari-harimu yang sibuk. Menjadikan keberhasilanmu, keberhasilan kita, adalah prioritas. Menjadi orang yang selalu bisa kamu andalkan. Berkata "Ya" untuk hal-hal yang kamu minta, bahkan melakukannya duluan sebelum kamu minta. Diam-diam membantumu dan berdoa untukmu. Menunjukkan respek padamu sebagai pemimpinku. Duduk berdua denganmu, berbagi banyak hal yang biasanya diakhiri dengan kamu mengepalkan tangan atau menepuk bahuku, menyemangatiku. Mendiskusikan hal-hal serius, lalu tertawa bersamamu. Mengingatkanmu hal-hal kecil yang seringkali terlupa akibat kesibukanmu, seperti makan siang atau mengumpulkan tugas yang sudah deadline. Berdiri tepat di belakangmu dan berkata tanpa perlu bersuara, "Aku ada", dan tetap di sana saat masa-masa sulit tiba, saat tekanan datang dari sana-sini. Dan akhirnya, mendengar kata "Bangga" dan "Terima kasih" itu keluar dari mulutmu, dan rasanya semua lelahku terbayar.

Seperti dulu.

Tidak bisakah, kita mengulanginya?

15.12.08

Segelas Air Putih


Aku haus. Benar-benar haus.

Tapi aku tidak mau air putih. Air putih terlalu sederhana buatku dengan segala ego ini. Aku mau anggur mahal dalam botol yang mewah. Yang rasanya memabukkan. Yang bisa memberi kesan 'wah'. Tidak peduli berapa uang yang harus kukeluarkan untuk sebotolnya. Tidak peduli walaupun aku hanya bisa menyicip seteguk, tidak bisa memiliki semuanya. Tidak peduli walaupun aku harus mengorbankan banyak hal.

Segelas air putih tersaji di meja. Tidak kusentuh, kubiarkan saja di sana. Aku pergi mencari seteguk anggur mahal. Toh air putih itu akan tetap di sana, menungguku, menawarkan kesejukan dan kesegarannya untukku.

Tapi ternyata seseorang telah mengambil segelas air putih itu. Dan sekarang, kenapa aku justru merindukan kehadirannya?
Segelas air putih yang menyembuhkan dahaga.
Segelas air putih yang menyejukkan.
Segelas air putih yang sederhana...



-Ditulis setelah kebetulan bertemu seseorang, yang kebetulan sedang bersama seseorang yang lain lagi, A A A R R G H ! ! ! Tapi ya sudahlah, hahaha...-

1.12.08

...

Having a lack of passion to write lately. Something I usually get passionate about. Something that always been my deepest obsession. Don't know how or why.

Pathetic...

11.11.08

Quote of the Day


"For me, a perfect chocolate bar should be bitter sweet, not all sweet, and certainly not all bitter, for then you lose all the fun." -Grow A Day Older, Rectoverso (Dee)-

And so is life. Just enjoy every bite of it! :D

31.10.08

Wisuda Kali Ini (Part II: Oktober 2008)

Another graduation day. Selamat buat para wisudawan:

~ Sahabat-sahabat SEQUEL (ini nama angkatan TL 2004-red) yang saya beri bunga: Christy, Nova, dan Miranti. Juga Ayi, Iin, Bunga, dan Ade. Mereka ini teman duduk bareng saat kuliah, ngerjain tugas bareng, belajar bareng, makan siang bareng, ketawa-ketiwi, ngegosip, foto-foto narsis, ngeceng, jalan-jalan, hunting tempat makan, shopping, nginep bareng, curhat, nangis-nangis, berbagi mimpi, saling support... Wow, we've been through a lot of things... Juga 29 SEQUEL lain yang nggak saya beri bunga, tapi percaya deh, kalian juga sangat spesial buat saya.

Empat tahun ternyata sebentar ya. Rasanya baru kemarin kuliah TPB dan MPAM bareng kalian. Hmm... isn't it funny how time flies?

Guys, it's kinda hard letting you go. Terutama sebagai pihak yang 'ditinggal'. jadi ingat puisi yang dibacakan Bos waktu syukwis HMTL, yang sempat kami banjir air mata: :((

Kini, pundak-pundak itu mulai berbalik
Dan hendak meninggalkanku dengan sisa kenangan yang ada
Ingin rasanya kurengkuh dan kupeluk erat pundak-pundak itu

Tanpa hendak kumelepasnya
But hey, I have to move on with my own life! Terima kasih buat segalanya selama empat tahun ini. Jangan bersedih, jangan ada air mata lagi, karena perpisahan ini bukan berarti berakhirnya pertemanan kita. Ini memang fase hidup yang harus kita lalui. Ini fase hidup yang bisa mendewasakan kita. Semua tawa, senyum, canda, ceria, cinta, haru, dan cerita dalam kebersamaan kita biar jadi sesuatu yang manis untuk dikenang kelak...

Ingatlah selalu, lagu yang kita nyanyikan bareng-bareng waktu performance angkatan:
If you feel lost
And on your own
And far from home
you're never alone, you know
Just think of your friends
The ones who cares
They all will be waiting there
With love to share
And your heart will lead you home
-Your Heart Will Lead You Home (Kenny Loggins)-

Buat 66 SEQUEL yang masih berkutat sama Tugas Akhir, Kerja Praktek belum beres, masih sibuk sama tugas kuliah, masih pusing habis UTS... S E M A N G A T ! ! !

~ Sobat Bolang: Gilang (GD 2004, presiden Bolang, presiden saya hahaha...) dan Alfi (FT 2004, mantan ketua HMFT, ketua promotor Bolang). Dua orang ini inspiring in their own way. Saya belajar banyak dari mereka.

Buku testi yang saya, Essa, Radit, dan sobat-sobat Bolang buat untuk mereka


~ Seseorang dari masa lalu: si 'Jerk' yang saya maksud di sini. Did I disappoint you? Did I displease you? Did I hurt you? Did I break your heart into pieces? Ouw, so sorry. But that's just what you did to me. May I call this 'sweet revenge'?

Huh, ternyata lulus sekarang kamu. Katanya masih betah di kampus. Katanya kalau sudah lulus tuntutannya jadi beda.


~ Dan semua teman-teman saya yang lain...

C O N G R A T S T O Y O U A L L ! ! !

Selamat berjuang di kehidupan pasca kampus. And hope this friendship will never end, OK? ;;)

Oh ya, kalau sebelumnya saya berada dalam tahap saya-takut-semua-orang-sudah-berlari-jauh-meninggalkan-saya, sekarang sudah selangkah lebih maju. Walaupun saya belum mulai berlari, at least saya sudah tahu garis finish mana yang saya tuju. Semoga wisuda part III (Maret 2009 nanti) adalah wisuda saya. Amin amin amin!

20.10.08

Oh No, Not Again!

Please, saya sudah capek. Capek memaklumi kamu. Capek bersikap permisif kepadamu. Capek menutupi kesalahanmu.

Bukankah keputusan ini kamu sendiri yang ambil? Rasanya kita sudah sama-sama dewasa. Harusnya kamu bisa bersikap seperti seorang yang dewasa.

Asal kamu tahu, saya juga punya masalah. Siapa sih yang tidak? Kalau tidak mau punya masalah, tidak usah hidup lah!


Maaf, tapi saya sudah kehilangan respek padamu. Saya tidak mau kamu pimpin.

Kamu tahu kan karakter saya. Jadi please, jangan membuat saya merasa bersalah dan bertanggung jawab. Jangan membuat saya terpaksa mengambil alih kendali. Jangan membebani saya...



-saya lagi kesal karena (lagi-lagi) harus jadi PJS Menteri-

15.10.08

RUU Pornografi vs RUU APP

Pertama-tama, saya permisi dulu kalau-kalau tulisan ini dianggap vulgar atau kurang sopan.

RUU APP (Anti Pornografi dan Pornoaksi) yang sempat dilupakan orang mulai terdengar gaungnya lagi akhir-akhir ini. Pertama kali mendengar RUU ini (tahun 2006 kalau tidak salah), saya bingung. Harga BBM naik terus, harga sembako selangit, korupsi merajalela, hutang luar negeri menumpuk, banyak anak putus sekolah, banyak anak busung lapar, aset negara diprivatisasi pihak asing, emisi gas rumah kaca makin tidak terkendali, kok sempat-sempatnya para wakil rakyat yang duduk di DPR itu membahas paha dan dada perempuan. Apa tidak lebih baik biaya untuk pembahasan RUU ini dialokasikan untuk hal lain yang lebih krusial dan lebih konkret? Tapi ya sudahlah, sebagai warga negara yang baik saya manut saja. Masa mau mengkudeta pemerintah atau mengungsi ke luar negeri? :D

Sekarang RUU APP sudah direvisi menjadi RUU Pornografi. Dibanding RUU APP, RUU Pornografi ini terasa lebih longgar. Kalau RUU APP cenderung melarang segala bentuk pornografi, RUU Pornografi cenderung mengatur pornografi. Dulu, saya termasuk golongan yang kontra terhadap RUU APP. Kalau saya cermati sekarang, draft RUU Pornografi ini sudah jauh lebih baik dibanding draft RUU APP yang super ‘geje’ alias ‘ga jelas’. Tapi masih ada beberapa cacat:

1. Definisi pornografi sendiri belum jelas
Ingat, "...atau bentuk pesan komunikasi lain melalui berbagai bentuk media komunikasi..." bisa berarti apapun, lho!Oh ya, saya jadi kepikiran, dalam draft ini banyak istilah seperti senggama, alat kelamin, telanjang, anal seks, dan oral seks. Bagaimana ya kalau ada orang yang pikirannya saking ngeresnya mendengar kata-kata itu saja bisa terangsang? Berarti RUU Pornografi juga harus dimusnahkan dong! :)):)):))

2. Mendiskriminasi perempuan
“Kami, kaum perempuan, selalu saja dicurigai sebagai mesin perusak masyarakat bila berusaha membebaskan tubuh, pikiran, dan perasaan dari perangkap nilai dan sistem sosial yang menjadikan kami manusia kelas dua, Second Sex kata Simone de Beauvoir. Kami ingin keluar dari harga mati bahwa perempuan adalah lubang rahim di dalam perut. Kami ingin keluar dari jeratan tubuh biologis ini. Mengakui tubuh keperempuanan kami, dan bebas menentukan apa saja masa depan tubuh, pikiran, dan perasaan kami. Inilah yang sebenarnya ditakuti kekuasaan politik, sosial, budaya, dan laki-laki.”
-Bulan Jingga dalam Kepala (M. Fadjroel Rachman) hal.242-


Walaupun RUU ini bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi perempuan seperti tercantum dalam Pasal 3, saya takut dalam prakteknya perempuan Indonesia akan (makin) terdiskriminasi. RUU ini berangkat dari paradigma sesat bahwa seakan-akan perempuanlah yang menjadi penyebab kerusakan moral negeri ini.

Oh, come on! Laki-laki yang tidak bisa mengontrol syahwatnya, kok perempuan yang disalahkan? Ini kan tidak masuk akal! Lihat saja di Arab Saudi. Perempuan di sana bajunya tertutup semua, tapi TKW Indonesia banyak yang diperkosa. Tanya kenapa? Lihat juga di Bali.Turis-turisnya bebas berbikini bahkan topless di pantai, lukisan dan patung perempuan telanjang di mana-mana, apa perempuan Bali jadi pada diperkosa?

Ibaratnya kalau ada orang punya permata, tentu saja dia akan menjaga permata itu sebaik-baiknya. Mana ada sih orang waras yang mau barang berharganya dicuri? Tapi yang namanya maling ya pasti akan mencari celah untuk mencuri. Kalau sudah begitu, apa si pemilik permata yang disalahkan?

Saya juga perempuan, punya agama, punya orangtua, punya moral. Yakinlah bahwa semua perempuan yang punya agama, punya orangtua, punya moral, tidak akan mengumbar seksualitasnya. Kami ingin perlindungan, tapi tidak dengan cara yang diskriminatif. Kalau mau benar-benar melindungi perempuan, pertegas tuh undang-undang kekerasan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, dan human trafficking!

3. Memasung kreativitas dalam seni
Dalam RUU ini sebenarnya sudah ada pengecualian untuk seni dan budaya, tapi masih belum jelas juga.
seperti tercantum dalam Pasal 4 ayat (1).

Contoh lain lagi adalah majalah Playboy Indonesia. Menurut saya, foto-foto di majalah ini artistik dan tidak vulgar sama sekali. Artikel-artikelnya pun berbobot. Tapi kenapa pada awal penerbitannya banyak pihak yang menentang? (Sayangnya, orang-orang yang katanya mau menjaga moral bangsa itu malah melakukan tindakan anarkis dengan melempari kantor majalah Playboy dengan batu. Huu... munafik!). Tabloid yang memuat foto perempuan berbikini ngangkang dengan tampang mesum, yang beredar bebas dengan harga murah sehingga anak SD bisa membelinya dengan mudah malah tidak diapa-apakan. Hm... saya jadi curiga ada permainan pihak tertentu.

Oh ya, juga tidak ada penjelasan kalau ada barang/kegiatan seni yang mengandung unsur pornografi, apakah seluruhnya harus dihilangkan atau hanya bagian yang mengandung unsur pornografi itu saja.

Masih ada lagi nih:

Pasal 8: Setiap orang dilarang dengan sengaja atau atas persetujuan dirinya menjadi objek atau model yang mengandung muatan pornografi.

Pasal 9: Setiap orang dilarang menjadikan orang lain sebagai objek atau model yang mengandung muatan pornografi.
Ini, selain memasung kreativitas dalam seni juga mengekang kebebasan pribadi. Bagaimana kalau untuk konsumsi pribadi dan tidak disebarluaskan? Khusus untuk Pasal 9, bagaimana kalau orang lain yang dijadikan objek itu tidak keberatan atau tidak tahu (dan tidak akan tahu karena tidak akan disebarluaskan)? Lalu bagaimana dengan karya sastra yang tidak menampilkan si objek secara eksplisit? Biasanya, karya sastra yang memuat adegan seks dibuat penulisnya berdasarkan imajinasinya, yang objeknya adalah dia sendiri atau orang dekatnya.

4. Prakteknya
Karena kerancuannya, saya takut dalam pelaksanaannya RUU Pornografi malah cuma akan melahirkan ‘polisi-polisi moral’ yang sok suci dan membuka peluang bagi oknum aparat yang kurang bertanggung jawab untuk... ehm, you know lah. Terutama karena adanya bagian Peran Serta Masyarakat (Pasal 21-23). Saya takut rezim Taliban akan dimulai di Indonesia! Saya takut kasus majalah Playboy akan terulang!

Jadi... S A Y N O T O P O R N !
Tapi saya juga belum sepenuhnya pro terhadap RUU Pornografi. Kecualiii... kalau ada revisi. Tapi pada prinsipnya saya tetap pada pendapat saya yang pertama di atas: masih banyak hal lain yang perlu diprioritaskan, wahai para wakil rakyat!

Oh by the way, tulisan saya yang ini dan ini masuk kategori pornografi nggak ya? Well, I was just trying to be honest while most people are being hypocrite...

Sekali lagi, maaf kalau tulisan ini dianggap vulgar atau kurang sopan. It’s just my humble opinion. Since it’s my blog, and it’s my prerogative to write anything I want here. Hidup citizen journalism!

Pasal 1: Pornografi adalah materi seksualitas yang dibuat oleh manusia dalam bentuk gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, syair, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan komunikasi lain melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang dapat membangkitkan hasrat seksual dan/atau melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat.
Hal yang dapat membangkitkan hasrat seksual itu kan berbeda-beda tergantung setiap individu. Bagaimana kalau ada yang hasrat seksualnya bangkit gara-gara melihat bibir tebal Angelina Jolie? Apa setiap foto Angelina Jolie yang beredar di Indonesia bibirnya harus di-blur? Seorang teman laki-laki pernah mengaku, kalau melihat perempuan pakai kain batik dia seringkali berimajinasi lilitan kainnya itu lepas satu per satu. Apa perempuan tidak boleh pakai kain seperti itu lagi? Saya sendiri, jujur nih, bisa turn on gara-gara laki-laki yang badannya tegap, agak kurus, dan tangannya cukup berotot. Nah lho!

Lalu, melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat itu masyarakat yang mana maksudnya? Kita kan hidup di tengah masyarakat yang plural.

Iya, saya tahu sebagai manusia kita telah dikaruniai akal untuk berpikir, untuk membedakan yang mana yang baik dan yang mana yang buruk sesuai konteksnya, tapi ada baiknya hal-hal di atas diperjelas supaya tidak menimbulkan multitafsir.
Pasal 14: Pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan materi seksualitas dapat dilakukan untuk kepentingan dan memiliki nilai:
a.seni dan budaya;
b.adat istiadat; dan
c.ritual tradisional.

Penjelasan: Yang dimaksud dengan "materi seksualitas" adalah materi yang tidak mengandung unsur yang dapat membangkitkan hasrat seksual dan/atau tidak melanggar kesusilaan dalam masyarakat, misalnya patung telanjang yang menggambarkan lingga dan yoni.
Wah wah, nilai seni dan budaya itu parameternya apa? Lagi-lagi... multitafsir!

Menurut saya sih, asal hal-hal yang berbau seksualitas itu dikemas dengan artistik dan tidak vulgar tidak masalah. Toh seksualitas bukan aib. Contohnya film Babel (an Academy Award winning movie yang dibintangi Brad Pitt). Di film itu ada adegan anak laki-laki (kira-kira 13 tahun) di Timur Tengah (maaf) masturbasi setelah mengintip adik perempuannya ganti baju, si adik (kira-kira 11 tahun) yang setelah tahu diintip kakaknya malah sengaja membuka jilbab dan bajunya satu per satu, dan remaja perempuan (kira-kira 17 tahun) di Jepang yang telanjang (yup, totally naked) dan menggoda beberapa laki-laki dewasa sebagai bentuk pemberontakan dan pencarian jati dirinya. Kalau merujuk pada RUU Pornografi film ini seharusnya dilarang karena memuat masturbasi dan ketelanjangan seperti tercantum dalam Pasal 4 ayat (1). Tapi menurut saya ini sama sekali bukan pornografi. Kalau dicermati, ada nilai sosial dalam ketiga adegan tersebut.

Contoh lain adalah kutipan novel ini.
"Di tengah mimpinya kuda putih itu datang membangunkan. Dengan matanya makhluk cantik itu berkata. Sesuatu yang tak ia mengerti. Tapi sesuatu yang menguak keinginan di dalam dirinya. Pelan-pelan ia menjadi berani, untuk menakjubi tubuh betina itu dengan tangannya. Seperti yang dilakukan Sang Tuan si penunggang. Lalu ia beranikan diri menakjubi dengan kakinya. Dan seluruh tubuhnya. Ia telah berada di atas kuda itu sekarang, meski dengan susah payah dan gemetar yang sangat, tubuhnya tidak tegak, melainkan runduk memeluk leher dan menghirup hangat surai. Kuda putih itu membawanya. Gulung gemulung. Di antara jerami."
-Bilangan Fu (Ayu Utami), hal.336-


Ini sebenarnya adegan seks pemuda 17 tahun dengan ibu tirinya. Kalau merujuk pada RUU Pornografi tulisan ini juga seharusnya dilarang karena memuat persenggamaan

 
design by suckmylolly.com